Bambang Soesatyo: Pertahankan Merauke Sebagai Lumbung Beras Nasional

Terima Bupati Merauke Papua Romanus Mbaraka

Bambang Soesatyo: Pertahankan Merauke Sebagai Lumbung Beras Nasional
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima Bupati Merauke Romanus Mbaraka di Jakarta, Selasa (6/4). Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA BARAT - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan sejarah mencatat pada 1905 Pemerintah Kolonial Belanda pernah menjadikan Merauke sebagai lumbung beras dengan mencetak seribu hektare sawah.

Dia menyatakan bahwa langkah tersebut harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan.

Bamsoet pengin Meruke sebagai wilayah paling ujung timur Indonesia, tetap menjadi lumbung beras nasional.

"Kementerian Pertanian mencatat, Merauke memiliki lebih dari 2,5 juta hektare lahan potensial yang bisa dikembangkan untuk pertanian. Potensi produksi padinya cukup tinggi," ungkap Bamsoet usai menerima Bupati Merauke Romanus Mbaraka di Jakarta, Selasa (6/4).

Bamsoet menambahkan salah satunya ditunjukkan dengan hasil BPTP pada 2017 dengan teknologi Jarwo Super (varietas INPARI 32, pemupukan berimbang, penggunaan alsintan, dan lain-lain) mampu menghasilkan lebih 8 ton per hektare bila dibandingkan dengan produktivitas gabah rata-rata di Kabupaten Merauke sekitar 4 ton - 4,5 ton per hektare. 

Ketua ke-20 DPR RI ini memaparkan  berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang Januari-Mei 2021 perkiraan produksi beras yang digiling dari gabah padi mencapai 17,51 juta ton dari seluruh wilayah Indonesia.

Sementara kebutuhan beras untuk konsumsi di periode yang sama mencapai 12,33 juta ton.

Dari tujuh besar provinsi penghasil beras, Papua belum termasuk di dalamnya, padahal potensinya sangat besar. 

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pengin Merauke sebagai wilayah paling ujung timur Indonesia, tetap menjadi lumbung beras nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News