Bambang Widjojanto, Kagumi Mochtar Lubis

Bambang Widjojanto, Kagumi Mochtar Lubis
Bambang Widjojanto, Kagumi Mochtar Lubis
MENJADI salah seorang juri penghargaan jurnalistik, Mochtar Lubis Award (MLA), Bambang Widjojanto mengaku mendapatkan banyak wawasan pengetahuan baru tentang berbagai hal.

Ia mencontohkan, dirinya baru tahu ada sebuah kampung kumuh di Surabaya yang  warganya tidak diakui oleh pemerintah setempat dengan memberi Kartu Tanda Penduduk (KTP). ”Pemerintah hanya datang lima tahun sekali, untuk memobilisasi mereka ikut pemilu,” kata mantan direktur YLBHI itu.

Bambang mengaku bersedia menjadi juri MLA karena sangat menghormati tokoh pers almarhum Mochtar Lubis. Tak hanya sebagai jurnalis gigih, berani dan penuh integritas, di mata Bambang, Mochtar Lubis pun seorang yang sangat teliti.

Bambang masih mengingat tahun 1984, saat pertama kali dirinya datang ke Jakarta dari Jayapura dan menghadapi wawancara  untuk berkiprah di YLBHI. Saat itu pewawancaranya almarhum Mochtar Lubis, salah seorang anggota Dewan Kehormatan YLBHI.

MENJADI salah seorang juri penghargaan jurnalistik, Mochtar Lubis Award (MLA), Bambang Widjojanto mengaku mendapatkan banyak wawasan pengetahuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News