Bamsoet Ajak Generasi Milenial Optimalkan Bonus Demografi

Bamsoet Ajak Generasi Milenial Optimalkan Bonus Demografi
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet (kanan) saat Ngobras (ngobrol santai) sampai Ngompol (ngomong politik) dengan Presiden Eksekutif Mahasiswa Trisakti 2019-2020 Dinno Ardiansyah di Jakarta, Senin (26/7/21). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan saat ini bangsa Indonesia sudah menapakkan kaki pada titik awal menuju periode puncak bonus demografi.

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan rentang waktu antara tahun 2020 hingga 2035 adalah periode dimana jumlah penduduk usia produktif akan berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

"Generasi muda bangsa adalah sumber daya potensial yang mempunyai peran sentral untuk mengantarkan kita pada optimalisasi puncak bonus demografi. Tantangan adalah apakah bonus demografi ini akan dapat kita manfaatkan untuk memetik hasil pembangunan secara optimal, atau malah menjadi sebuah kemubaziran, atau bahkan menjadi beban,” ujar Bamsoet usai Ngobras (ngobrol santai) sampai Ngompol (ngomong politik) dengan Presiden Eksekutif Mahasiswa Trisakti 2019-2020 Dinno Ardiansyah di Jakarta, Senin (26/7/21).

Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan bonus demografi adalah sebuah momen langka dalam perjalanan hidup sebuah bangsa. Sangat kecil kemungkinannya untuk dapat terulang kembali dalam periode waktu yang singkat. Oleh karena itu, bonus demografi harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.

"Peningkatan kompetensi pemuda sebagai sumberdaya pembangunan adalah prioritas utama. Mengingat seiring laju perkembangan zaman, tantangan ke depan akan semakin kompleks dan dinamis. Apalagi saat ini, di tengah upaya kita mengejar laju modernitas zaman pada era revolusi industri 4.0, dan menyongsong era society 5.0," urai Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, nilai kemanfaatan bonus demografi hanya dapat dioptimalkan apabila terpenuhi dua prasyarat.

Pertama, jumlah usia produktif adalah sumber daya yang berkualitas. Kedua, adanya ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai dan mampu menyerap tenaga kerja yang berlimpah.

"Dalam hal ini, program dan kebijakan pemberdayaan sumber daya manusia serta penciptaan iklim yang kondusif bagi terciptanya lapangan-lapangan kerja baru, adalah suatu keniscayaan," pungkas Bamsoet.

Generasi muda bangsa adalah sumber daya potensial yang mempunyai peran sentral untuk mengantarkan kita pada optimalisasi puncak bonus demografi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News