Bamsoet: Apa pun Situasinya, Pemuda Pancasila Berdiri di Garda Terdepan

Bamsoet: Apa pun Situasinya, Pemuda Pancasila Berdiri di Garda Terdepan
Ketua MPR RI sekaligus Waketum PP Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo. Foto: Humas MPR RI.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, dengan kekayaan sumber daya alam yang begitu berlimpah, ditambah posisi geografis Indonesia yang strategis di antara dua benua dan dua samudra, menjadikan negara ini sebagai 'center of gravity' perdagangan dunia. Di mana lebih dari 80 persen perdagangan dunia dilaksanakan melalui laut dan 40 persen di antaranya melalui perairan Indonesia.

"Di satu sisi, kekayaan alam dan posisi strategis tersebut adalah karunia Tuhan yang patut kita syukuri. Di sisi lain, kondisi tersebut menempatkan kita dalam posisi rawan dari pengaruh dan infiltrasi asing,"katanya mengingatkan.

Saat ini, lanjutnya, dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar, yang telah menempatkan Indonesia pada pusat kepentingan global. Jika tidak siap dan waspada maka bangsa ini dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu.

Belum lagi berbaurnya ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi.

Konsepsi mengenai keamanan nasional telah mengalami pergeseran paradigma, di mana ancaman terhadap keamanan nasional tidak lagi bersifat kasat mata dan konvensional. Tetapi, bersifat kompleks, multidimensional, serta berdimensi ideologis.

Waketum Pemuda Pancasila ini menyebutkan, ancaman yang bersifat ideologis tersebut hadir dalam beragam fenomena, antara lain berkembangnya sikap intoleransi dalam kehidupan beragama, tumbuhnya radikalisme dan terorisme, serta berbagai bentuk ancaman yang menggerus sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa.

"Melalui derasnya arus globalisasi yang menembus batas-batas teritorial, ancaman ideologis tersebut semakin terasa nyata. Nilai-nilai asing yang merasuk melalui globalisasi mulai menggeser nilai-nilai kearifan lokal kita, adab sopan santun kita, tradisi dan seni budaya kita, dan segenap nilai-nilai keindonesiaan kita," tuturnya.

Karena itu, Bamsoet menegaskan bahwa ancaman ideologis tersebut tidak boleh hanya direspons dengan memperkuat kekuatan militer dan persenjataan, atau membangun benteng-benteng pertahanan fisik yang memagari wilayah Nusantara.

Ketua MPR RI memberikan pengarahan kepada kader Pemuda Pancasila pada Kamis malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News