Bamsoet Dorong Hilirisasi Bahan Tambang di KEK Galang Batang

Bamsoet Dorong Hilirisasi Bahan Tambang di KEK Galang Batang
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengunjungi KEK Galang Batang di Pulau Bintan, Kepri, Jumat (18/3). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, BINTAN - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meninjau kawasan ekonomi khusus (KEK) Galang Batang yang ditetapkan Presiden Jokowi melalui PP Nomor 42 Tahun 2017.

Dalam peninjauan ini, Bamsoet ditemani Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad.

Luas area KEK ini mencapai 2.333,5 hektare. Hingga akhir 2021, jumlah investasi yang telah direalisasikan di KEK Galang Batang mencapai Rp 15,7 triliun dengan tenaga kerja 3.480 orang.

"Keberadaan KEK Galang Batang sangat strategis karena menjadi sentra choke point Selat Malaka. Mempunyai akses langsung dengan Selat Malaka dan Laut China Selatan,'' ucap Bamsoet.

Karena itu, Presiden Jokowi menargetkan KEK Galang Batang mampu menyerap investasi hingga Rp 36,35 triliun pada 2027.

Selain itu, menyerap tenaga kerja hingga 23.200 orang yang tersebar untuk industri pengolahan refinery 350 orang, industri pengolahan smelter 260 orang, dan jasa dermaga serta pelabuhan yang berpotensi menciptakan multiplier effect di kawasan tersebut.

Hal itu dikatakan Bamsoet setelah mengunjungi KEK Galang Batang di Pulau Bintan, Kepri, Jumat (18/3).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, industri utama yang beroperasi dalam KEK Galang Batang adalah smelter untuk pengolahan bauksit yang dilakukan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong hilirisasi bahan tambang di kawasan ekonomi khusus Galang Batang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News