Bamsoet Dorong Politikus Golkar Peduli Medsos dan Big Data

Bamsoet Dorong Politikus Golkar Peduli Medsos dan Big Data
Ketua DPR Bambang Soesatyo di acara Orientasi Fungsionaris DPP Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (7/4). Foto: Bambang Soesatyo for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo mengajak sesama kader partainya agar makin peduli media sosial dan big data di dunia maya untuk strategi politik. Sebab, big data saat ini punya peran penting untuk strategi pemenangan di pilkada dan pemilu.

Bamsoet -panggilan karib Bambang- menyampaikan ajakannya saat menjadi pembicara pada acara Orientasi Fungsionaris DPP Partai Golkar di Jakarta Pusat, Sabtu (7/4). Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital dengan memanfaatkan big data yang terdiri dari miliaran megabyte data di dunia maya sudah terbukti dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat.

“Pemanfaatan teknologi digital dengan memanfaatkan big data yang terdiri dari milyaran megabyte data di dunia maya, dalam pemenangan pilkada, pileg dan pilpres harus mulai kita gunakan. Penggunaan teknologi akan menjadikan kampanye politik menjadi lebih rasional, karena berdasarkan fakta, data dan analisis yang valid,” ujarnya.

Legislator Golkar yang kini menjadi ketua DPR itu menjelaskan, media sosial dan kecanggihan teknologi akan memengaruhi penilaian masyarakat terhadap partai politik, politisi, kandidat kepala daerah ataupun calon presiden. Sedangkan bagi politikus, teknologi digital memudahkan untuk memahami demografi, termasuk karakter masyarakat dan pemilih.

“Di zaman old, para politisi biasanya menganalisis potensi perolehan suara berdasarkan distrik. Misalnya, dengan membagi dapil berdasarkan mayoritas-minoritas," lanjut dia.

Setelah adanya big data, kata Bamsoet, para politisi bisa memanfaatkannya untuk memetakan demografi, sejarah kontribusi pemilih dalam politik, pandangan politik pemilih. "Hingga urusan remeh seperti konsumsi media, aktivitas di media sosial hingga status kepemilikan rumah atau kendaraan," tuturnya.

Politikus yang aktif di medsos itu lantas mencontohkan pemanfaatan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica untuk memenangkan Donald Trump dalam Pilpres AS 2016. Padahal, dalam berbagai survei sebelumnya menempatkan popularitas Hillary Clinton mengungguli Trump.

“Trump telah membuktikan keampuhan penggunaan big data dari Facebook untuk memenangkan Pilpres Amerika Serikat, walaupun akhirnya Facebook terkena imbas negatif akibat kebocaran data penggunanya yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik,” kata Bamsoet.

Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menyatakan, medsos dan big data saat ini punya peran penting untuk strategi pemenangan di pilkada dan pemilu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News