Bamsoet: Indonesia dan Muhammadiyah Satu Kesatuan Tak Terpisahkan

Milad ke-108 Muhammadiyah

Bamsoet: Indonesia dan Muhammadiyah Satu Kesatuan Tak Terpisahkan
Ketua MPR Bambang Soesatyo menghadiri Milad ke-108 Persyarikatan Muhammadiyah, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (18/11). Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai perjalanan 108 tahun Persyarikatan Muhammadiyah menunjukkan bahwa pengabdiannya terhadap bangsa Indonesia sudah dilakukan jauh sebelum negara ini merdeka.

Menurut Bamsoet, kontribusi Muhammadiyah terhadap kemerdekaan Indonesia pun tidak perlu diragukan.

Paling besar terlihat dari peran Ketua Umum ke-5 Muhammadiyah Ki Bagoes Hadikoesoemo, sebagai perwakilan kalangan agama di Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang tak memaksakan Piagam Jakarta, dan menerima Pancasila sebagai ideologi negara.

"Indonesia dengan Muhammadiyah adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan, layaknya orang tua dan anak," ujar Bamsoet saat menghadiri Milad ke-108 Persyarikatan Muhammadiyah, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (18/11).

Bamsoet mengatakan sejak awal perjuangan dan mengisi kemerdekaan, Muhammadiyah menyadari bahwa kemajemukan bangsa adalah fitrah sekaligus rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.

"Nilai inilah yang harus terus disuburkan, mengingat Indonesia didirikan bukan atas satu agama tertentu, melainkan atas sumbangsih berbagai kalangan umat beragama," ujar dia.

Ketua ke-20 DPR RI ini mengapresiasi kiprah dakwah Muhammadiyah yang selalu mengedepankan tanwir (mencerahkan) dan tabsyir (menggembirakan).

Dia menegaskan Muhammadiyah tidak pernah menggunakan cara kekerasan, apalagi menjadikan agama sebagai sumber konflik dan perpecahan.

Bamsoet menilai pengabdian Muhammadiyah terhadap bangsa Indonesia sudah dilakukan jauh sebelum negara ini merdeka. Kontribusi Muhammadiyah terhadap kemerdekaan Indonesia pun tidak perlu diragukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News