Bamsoet: Indonesia dan Muhammadiyah Satu Kesatuan Tak Terpisahkan

Milad ke-108 Muhammadiyah

Bamsoet: Indonesia dan Muhammadiyah Satu Kesatuan Tak Terpisahkan
Ketua MPR Bambang Soesatyo menghadiri Milad ke-108 Persyarikatan Muhammadiyah, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (18/11). Foto: Humas MPR RI.

"Tak mengherankan jika dalam membangun Indonesia melalui dakwah, Muhammadiyah menempuh tiga jalur utama yang dikenal dengan Amal Usaha Muhammadiyah," ujarnya.

Pertama, ia menjelaskan, pendidikan dengan mendirikan sekolah dari tingkat TK sampai perguruan tinggi.

Kedua, mendirikan balai pengobatan dari mulai klinik hingga rumah sakit.

"Ketiga, mendirikan panti, baik untuk anak-anak hingga orang tua atau jompo," kata Bamsoet.

Legislator Partai Golkar yang merupakan warga kehormatan Muhammadiyah ini memaparkan, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pernah merilis aset yang dimiliki Persyarikatan Muhammadiyah.

Amal usaha pendidikan tercatat 3.370 TK, 2.901 SD/MI, 1.761 SMP/MTs, 941 SMA/MA/SMK, 67 pondok pesantren, dan 167 perguruan tinggi. 

"Amal usaha kesehatan tercatat sebanyak 47 rumah sakit, 217 poliklinik, dan 82 klinik bersalin, sedangkan amal usaha pelayanan sosial memiliki lebih 318 panti asuhan, 54 panti jompo, dan 82 rehabilitasi cacat," katanya.

Menurutnya, berbagai amal usaha tersebut jumlahnya pasti akan terus bertambah.

Bamsoet menilai pengabdian Muhammadiyah terhadap bangsa Indonesia sudah dilakukan jauh sebelum negara ini merdeka. Kontribusi Muhammadiyah terhadap kemerdekaan Indonesia pun tidak perlu diragukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News