Bamsoet Ingatkan Pentingnya Kebersamaan dan Gotong Royong Hadapi Pandemi Covid-19

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Kebersamaan dan Gotong Royong Hadapi Pandemi Covid-19
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama tokoh dan bendesa Kabupaten Jembrana di Pendopo Pribadi Bupati Jembrana, Bali, Minggu (16/5/21). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan seiring rencana pemerintah membuka kembali akses ke Bali bagi wisatawan mancanegara pada Juli 2021, maka pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat Bali harus dipercepat.

Hingga 6 Mei 2021, pemerintah provinsi (Pemprov) Bali tercatat sudah menerima 1,9 juta dosis, terdiri dari jenis Sinovac dan AstraZaneca.

“Jumlahnya belum cukup, masih harus ditambah. Karena untuk mencapai herd immunity, Bali harus melakukan vaksinasi terhadap 3 juta jiwa warga, dari total populasi yang mencapai 4 juta jiwa. Sehingga membutuhkan setidaknya 6 juta dosis vaksin,” ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama tokoh dan bendesa Kabupaten Jembrana di Pendopo Pribadi Bupati Jembrana, Bali, Minggu (16/5/21).

Turut hadir antara lain 64 bendesa, 5 majelis alit, 9 pengurus forum kepala desa, 10 tokoh masyarakat Kaliakah, 9 kepala dinas, serta 5 unsur Forkopimda Kabupaten Jembrana.

Ketua DPR RI ke-20 ini mengingatkan, selain berbagai persoalan terkait pandemi Covid-19, bangsa Indonesia juga masih dihadapkan pada berbagai tantangan dan ancaman kebangsaan.

Antara lain dalam bentuk demoralisasi generasi muda bangsa, memudarnya identitas dan karakteristik bangsa, berkembangnya sikap intoleransi dalam kehidupan beragama serta tumbuhnya radikalisme dan terorisme.

“Menjawab berbagai tantangan dan ancaman kebangsaan tersebut, kita perlu menyebarluaskan narasi-narasi kebangsaan, membangun semangat nasionalisme, dan membangun pribadi yang berhati Indonesia serta berjiwa Pancasila," kata Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini turut bangga, meskipun nilai-nilai global telah sedemikian intens masuk ke Bali melalui sektor pariwisata, namun masyarakat Bali masih mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang bersumber dari keluhuran warisan adat budaya Bali. Agar tetap lestari, tentunya dibutuhkan keberpihakan dari segenap pemangku kepentingan, untuk memberikan proteksi agar nilai-nilai kearifan lokal tersebut tidak terpinggirkan dan tergeser oleh nilai-nilai budaya asing.

Perlu menyebarluaskan narasi-narasi kebangsaan, membangun semangat nasionalisme, dan membangun pribadi yang berhati Indonesia serta berjiwa Pancasila.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News