Bamsoet Minta Elemen Masyarakat Jaga Kondusivitas di Tengah Pandemi Corona

Bamsoet Minta Elemen Masyarakat Jaga Kondusivitas di Tengah Pandemi Corona
Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta semua elemen masyarakat bersama menjaga kondusivitas di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

Bamsoet -panggilan Bambang Soesatyo- menegaskan, kondusivitas akan terwujud dan selalu terjaga bila ruang publik tidak dijejali dengan pernyataan provokatif yang berpotensi menakut-nakuti orang banyak.

Menurut dia, suasana kondusif sekarang ini jangan sampai dirusak oleh pernyataan-pernyataan yang berpotensi mengeskalasi rasa takut atau membuat banyak orang panik.

"Saat ini ada gelombang pernyataan yang mendorong pemerintah untuk melakukan langkah-langkah yang keliru dan kontra produktif bagi perekonomian," ujar Bamsoet di Jakarta, Jumat (3/4).

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mencontohkan, adanya penilaian ilmuwan asing yang menilai Indonesia sebagai negara dengan penanganan wabah Covid-19 terburuk karena tidak melakukan lockdown.

Bahkan, kata dia, ada juga yang menyebut komunikasi pemerintah dengan masyarakat dan pemerintah daerah tidak efektif.

"Semua pernyataan itu bisa menyesatkan. Sekadar usul agar negara ini di-lockdown memang mudah, tetapi adakah keberanian dan kejujuran dari mereka untuk memaparkan ekses atau konsekuensi logis jika negara sebesar Indonesia ini juga lockdown? Jangan lupa perwakilan WHO di Indonesia justru mengapresiasi langkah dan strategi Indonesia menangani pandemi Corona," papar Bamsoet.

Mantan ketua DPR ini menepis anggapan komunikasi pemerintah dengan masyarakat dan pemda tidak efektif. Ketika puluhan juta orang di sejumlah kota besar mau berdiam di rumah agar tidak tertular virus Covid-19, itu bukti bahwa komunikasi dan imbauan pemerintah efektif didengar dan dipatuhi masyarakat.

Bamsoet meminta semua masyarakat menjaga kondusivitas di tengah pandemi virus Corona, dengan cara tidak mengeluarkan pernyataan provokatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News