Bamsoet Minta Pemerintah Korsel Beri Perhatian Khusus kepada WNI Penderita Corona

Kemitraan ini kemudian ditingkatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Moon Jae-in menjadi Special Strategic Partnership pada 9 November 2017.
Menurut Bamsoet pula, Indonesia dan Korsel juga tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
"Melibatkan 10 negara ASEAN ditambah lima negara besar lainnya yakni Australia, New Zealand, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan, menjadikan RCEP sebagai kemitraan perdagangan terbesar dunia dengan total GDP USD 26 triliun dan melibatkan hampir sepertiga populasi warga bumi," jelas Bamsoet.
Wakil ketua umum Kadin Indonesia ini menerangkan, Korsel merupakan salah satu mitra dagang dan negara asal investasi terbesar bagi Indonesia.
Menurutnya, nilai perdagangan Indonesia dan Korsel Januari-September 2020 mencapai USD 9,65 miliar.
Dia menjelaskan investasi Korsel di Indonesia pada 2020 berjumlah USD 1,14 miliar yang tersebar di 2.412 proyek.
Menurut Bamsoet, nilai tersebut turun dibandingkan 2017 yang berjumlah USD 2,02 miliar yang tersebar di 3.274 proyek.
"Kami mendorong investasi Korea Selatan di Indonesia bisa kembali ditingkatkan. Apalagi saat ini sudah ada kemudahan perizinan melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja," terang Bamsoet.
Kemenlu RI mencatat hingga awal November 2020 ini sudah ada 43 WNI di Korsel yang terpapar Covid-19.
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Soal Usulan Pemakzulan Gibran, Bung Komar Dorong MPR Bikin Tim Kajian
- Pabrik BYD Belum Beroperasi Secara Aktif, Tetapi Sudah Diganggu Ormas
- Ahli Waris PMI yang Meninggal di Korsel Dapat Santunan Rp 85 Juta
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan