Bamsoet Sebut Jokowi Diserang dari Empat Penjuru

Bamsoet Sebut Jokowi Diserang dari Empat Penjuru
Bambang Soesatyo. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Bendahara Umum Golkar hasil Munas IX, Bali, Bambang Soesatyo geregetan dengan sikap Menkum HAM Yassona H Laoly yang masih saja mengakui kubu Ancol yang sah meski sudah ada putusan sela PTUN Jakarta.

"Logikanya sederhana, dengan ditunda keberlakuannya maka SK Menkum HAM dengan sendirinya menjadi tidak berlaku secara efektif sejak SK tersebut diterbitkan. Maka keadaan kembali ke keadaan seperti pada saat sebelum SK tersebut diterbitkan," ungkap Bamsoet, panggilan akrabnya, kepada INDOPOS (grup JPNN), Minggu (5/4).

Dikatakan, putusan sela berisi penundaan berlakunya SK tersebut mengikat secara hukum sejak diputuskan. Oleh sebab itu, seluruh keputusan politik yang diambil kepengurusan Agung Laksono tidak sah. Termasuk upaya pemecatan sejumlah elite Golkar pro Ical.

"Pertanyaannya apakah SK pemberhentian tadi sah? Jawabannya sah tapi SK tersebut belum berlaku sehingga tidak membawa akibat hukum apapun juga. Jadi kalau Menkum HAM tidak mengerti hukum dan taat hukum, ya celakalah bangsa ini," ucap pria yang juga menjabat sebagai Sekjen Fraksi Golkar DPR RI itu.

Bambang mencurigai Menkum HAM menjadi bagian dari konspirasi tertentu yang tengah menjalankan skenario busuk menjatuhkan presiden di tengah jalan. Menurut Bambang, skenario untuk menyerang Presiden Jokowi melalui orang-orang dekatnya itu sangat tertorganisir.

"Serangan dilakukan serentak melalui empat sisi yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat. Pertama, sisi ekonomi dengan menciptakan instabilitas ekonomi melalui kenaikan harga kebutuhan pokok rakyat seperti BBM, LPG, listrik, beras dan transportasi," tuturnya.

Kedua, kata Bambang, serangan dari sisi hukum melalui gerakan sistematis pelemahan upaya pemberantasan korupsi sehingga menciptakan ketidakpastian hukum.

Ketiga, dari sisi kehidupan sosial masyarakat. Yakni, menciptakan rasa ketakutan dan ketidaknyaman rakyat dengan meningkatnya tindakan kekerasan, mulai dari fenomena para begal motor, dan terorisme ISIS.

JAKARTA - Bendahara Umum Golkar hasil Munas IX, Bali, Bambang Soesatyo geregetan dengan sikap Menkum HAM Yassona H Laoly yang masih saja mengakui

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News