Bamsoet Ungkap Kisah di Balik Layar UU Ciptaker, Jangan Kaget

Bamsoet Ungkap Kisah di Balik Layar UU Ciptaker, Jangan Kaget
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Stafsus Wapres Prof Satya Arinanto. Foto: MPR RI for JPNN

"Menurut penjelasan Prof Satya, gagasan staf khusus sudah ada sejak pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Baru terealisasi di saat Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi presiden. Kemudian disempurnakan tugas dan fungsinya saat pemerintahan Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono," ungkap Bamsoet.

Waketum KADIN Indonesia ini juga mengatakan, Prof. Satya Arinanto yang saat itu aktif dalam lembaga kajian yang dipimpin Prof Hermawan Sulistyo, turut aktif memberikan gagasan keberadaan staf khusus di berbagai tulisan yang dibuatnya di berbagai jurnal.

Di sisi lain, kata Waketum SOKSI ini, Prof Satya Arinanto juga pernah diminta Denny JA, konsultan politik yang saat itu dekat dengan Presiden SBY untuk membuat kajian lebih dalam tentang staf khusus. Akhirnya, dia pun dipercaya Wapres Boediono menjadi staf khusus.

Setelah pemerintahan Presiden SBY - Wapres Boediono selesai, Prof Satya yang bersiap untuk berkemas ternyata masih dipercaya Wapres Jusuf Kalla untuk tetap menjabat posisi staf khusus.

"Hingga kini posisi Wakil Presiden dipegang KH Maruf Amin, Prof Satya Arinanto tetap dipercaya menjadi staf khusus," ucap Bamsoet.

Pada kesempatan itu Bamsoet juga mendorong agar kelah Prof Satya Arinanto bisa menulis buku tentang berbagai pengalamannya membantu tiga wakil presiden.

"Sehingga para generasi bangsa bisa mendapatkan banyak pelajaran penting. Sebagaimana kata pepatah, pengalaman adalah guru yang paling berharga. Apalagi jika pengalaman itu datangnya dari pusat jantung kekuasaan," pungkas Bamsoet.(jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Ketua MPR Bambang Soesatyo bicara soal proses awal dan gagasan Omnibus Law Cipta Kerja.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News