Bang Edi Komentari Polemik AKBP Brotoseno, Begini Kalimatnya

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan mengomentari polemik AKBP Raden Brotoseno yang sudah menjalani sidang Kode Etik Profesi Polri namun tidak dipecat dari Korps Bhayangkara.
Menurut Edi, AKBP Brotoseno hanya diberi sanksi demosi atau turun jabatan.
Dalam putusan sidang tersebut, AKBP Brotoseno dinyatakan bersalah melanggar Pasal 7 Ayat (1) huruf b, Pasal 7 Ayat (1) huruf c, Pasal 13 Ayat (1) huruf a, Pasal 13 Ayat (1) huruf e Peraturan Kapolri 14 tentang Kode Etik Profesi Polri (KEPP).
Hasil keputusan sidang keluar setahun sebelum Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kapolri, yang baru dilantik pada 27 Januari 2021.
“Dalam putusan sidang pada 13 oktober 2020, Brotoseno terbukti secara sah melanggar sejumlah pasal tentang KEPP dengan dijatuhi sanksi meminta maaf secara lisan dan tertulis kepada Kapolri serta dipindahtugaskan pada jabatan berbeda bersifat demosi,” kata Edi dalam siaran persnya, Rabu (1/6).
Mantan anggota Kompolnas ini mengatakan keputusan dan hasil sidang KEPP sama sekali tidak ada campur tangan Kapolri.
Meski begitu, kata Edi, seluruh kegiatan sidang KEPP tetap dilaporkan kepada Kapolri. Menurut Edi, keputusan terhadap AKBP Brotoseno ini diambil melalui pertimbangan yang matang dan Divisi Profesi dan Pengamanan melalukan tugasnya sesuai aturan yang berlaku.
“Kami ajak semua pihak menghormati sepenuhnya putusan KKEP,” kata Edi.
Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan meminta semua pihak menghormati putusan sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) terhadap AKBP Raden Brotoseno.
- RUU Polri Belum Masuk Prolegnas, RUU KUHAP Justru di Depan Mata
- Tambah Kekuasaan Bukan Memperbaiki Pengawasan, RUU Polri Dinilai Menyimpang
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri