Bangun Listrik Desa, PLN Ajukan PMN Rp 15 Triliun
Pasalnya, biaya produksi listrik di wilayah tersebut bisa mencapai Rp 4 ribu hingga Rp 6 ribu per kWh.
Di sisi lain pemerintah hanya membayar biaya Rp 1.300,00 per kWh ke PLN melalui subsidi listrik.
”Jadi, lainnya ditanggung PLN. Setiap ada tambahan pelanggan baru menciptakan kerugian bagi PLN,” kata Sofyan.
Tahun ini PLN harus melistriki 1.360 desa yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Sisa PMN sebesar Rp 6,238 triliun yang diperoleh PLN akan digunakan untuk membangun transmisi.
Selain itu, ada kebutuhan Rp 3,339 triliun untuk membangun gardu induk, Rp 2,578 triliun untuk pembangunan pembangkit, dan Rp 5,237 triliun untuk operasional lainnya.
Dengan demikian, total dana yang dibutuhkan PLN untuk investasi infrastruktur ketenagalistrikan pada 2019 mencapai Rp 25,958 triliun.
Namun, alokasi dana PMN yang diusulkan Kementerian BUMN untuk perusahaan listrik tersebut hanya Rp 15 triliun. Sisanya akan diperoleh dari pendanaan lain.
PT Perusahaan Listrik Negara (persero) berencana mengajukan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 15 triliun untuk tahun anggaran 2019.
- Usut Kasus Korupsi di PLTU, KPK Periksa Pejabat PLN
- Progres Penyediaan Listrik di IKN Dipastikan Lancar
- PLN Indonesia Power Siapkan Kebutuhan Listrik Masa Depan
- PLN Pamer Mobil Berteknologi Canggih di PEVS 2024, Bisa Menempuh Jarak 700 Km
- Dinilai Berpertasi, Wuling Motors Sabet Penghargaan Bergengsi
- BNPT Gelar Asesmen Objek Vital dan Sosialisasi di PLTDG Bali