Banjir Bandang di Pacitan, Korban Meninggal 17 Orang

Banjir Bandang di Pacitan, Korban Meninggal 17 Orang
Warga mengevakuasi Totok yang menjadi korban tanah longsor di Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan. Foto: Istimewa for Radar Pacitan

jpnn.com, PACITAN - Jumlah warga yang meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Pacitan, Jatim, mencapai 17 jiwa.

Berdasar data terakhir yang dihimpun Jawa Pos Radar Pacitan, bertambah dua korban jiwa atas nama Tumadi, warga Dusun Tukluk, Desa Mlati, Kecamatan Arjosari serta Totok, warga Dusun Banaran, Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan. Keduanya tewas tertimbun material longsor.

Diperkirakan, jumlah korban jiwa yang ditemukan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan. Seiring masih turunnya hujan di sebagian wilayah Pacitan.

Bahkan, dilaporkan dua warga asal Dusun Gemah, Desa Ketro, Kecamatan Tulakan bernama Sipon dan Serto dinyatakan hilang lantaran tertimbun longsor.

‘’Proses pencarian terhadap para korban longsor terus dilakukan,’’ kata Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Pacitan Letkol Kav Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang kemarin (30/11).

Dia mengatakan, sudah mengirimkan sekitar 60 personel ke lokasi longsor di Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung.

Bahkan, bantuan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sudah dikerahkan untuk mengevakuasi material longsor.

‘’Prioritas kami sekarang menyelamatkan korban bencana alam dulu,’’ ujarnya saat ditemui di Pos Komando Tanggap Bencana di Kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pacitan.

Diperkirakan, jumlah korban jiwa yang ditemukan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan, seiring masih turunnya hujan di sebagian wilayah Pacitan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News