Banjir Darah di Hari Asyura

Dua Bom Bunuh Diri di Afghanistan, 58 Tewas

Banjir Darah di Hari Asyura
Banjir Darah di Hari Asyura
KABUL - Peringatan hari suci Asyura di Afghanistan kemarin (6/12) berubah menjadi banjir darah. Saat ribuan penganut Syiah merayakan hari kesepuluh bulan Muharram itu, dua ledakan bom bunuh diri justru mengguncang dua tempat berbeda di Afghanistan. Sedikitnya, 58 orang tewas dalam dua ledakan itu saat umat Syiah merayakan wafatnya Imam Husein bin Ali dalam pertempuran Karbala.

 

Ledakan di Kota Kabul merenggut sekitar 54 nyawa. Sedangkan ledakan lain terjadi di Kota Mazar-i-Sharif, kota terbesar keempat di Afghanistan yang terletak sekitar 304 kilometer barat laut Kabul, dan menewaskan empat orang.  Selain itu, dua ledakan bom bunuh diri itu juga melukai sedikitnya 154 umat Syiah lainnya.

 

Situasi pasca-ledakan terasa mencekam. Mayat-mayat bergelimpangan. Darah para korban pun membanjiri jalan. Warga pun turun ke jalan untuk membantu mengevakuasi para korban. Sebagian di antaranya menutupi jenazah para korban dengan kain.

 

Pemerintahan Presiden Hamid Karzai menyebut insiden kemarin sebagai serangan paling fatal sejak Taliban lengser pada 2001. "Baru kali ini, serangan teroris terjadi saat hari keagamaan penting di Afghanistan," tutur pemimpin 53 tahun itu di sela konferensi internasional di Kota Bonn, Jerman, kemarin.

 

KABUL - Peringatan hari suci Asyura di Afghanistan kemarin (6/12) berubah menjadi banjir darah. Saat ribuan penganut Syiah merayakan hari kesepuluh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News