Banjir Darah di Hari Asyura

Dua Bom Bunuh Diri di Afghanistan, 58 Tewas

Banjir Darah di Hari Asyura
Banjir Darah di Hari Asyura
Dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel, Karzai langsung menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga para korban. Dia juga berharap seluruh korban luka segera sembuh. "Kami harap seluruh keluarga dan kerabat korban bisa bersabar dalam menghadapi masa-masa sulit ini," ujarnya seperti disiarkan stasiun televisi Afghanistan kemarin.

 

Merkel yang mendampingi Karzai juga menyampaikan duka cita. "Artinya (dengan kejadian bom bunuh diri itu), kita harus melanjutkan kerja sama di bidang keamanan dalam rangka mewujudkan jaminan perlindungan bagi seluruh rakyat," kata pemimpin perempuan tersebut. Baik Karzai dan Merkel meminta pihak berwajib Afghanistan melakukan investigasi mendalam dan memburu pelakunya.

 

Bom pertama di ibu kota Afghanistan kemarin meledak ketika kerumunan umat Syiah memadati Masjid Abu-Ul Fazil. "Sedikitnya 54 orang tewas dan 150 lainnya luka dalam ledakan ini," terang Jubir Kementerian Kesehatan Afghanistan Ghulam Sakhi Kargar Noorughli. Sejumlah anak ikut tewas dalam insiden yang oleh para korban disebut sebagai perbuatan Taliban dan Al Qaeda tersebut.

 

Namun, sejauh ini belum ada individu atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. "Seorang pelaku meledakkan dirinya di dekat pintu masuk masjid yang sedang dipadati jamaah," terang Kepolisian Kota Kabul dalam pernyataan tertulisnya. Menurut salah seorang pejabat kepolisian, pelaku berasal dari kelompok jamaah asal Provinsi Logar di selatan Kabul.

 

KABUL - Peringatan hari suci Asyura di Afghanistan kemarin (6/12) berubah menjadi banjir darah. Saat ribuan penganut Syiah merayakan hari kesepuluh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News