Banjir di Melbourne: Dalam 12 Jam, Curah Air Sudah Seperti Hujan Sebulan
Menurut Michael Efron, curah hujan tinggi berpotensi membuat tanah longsor di kawasan yang sebelumnya mengalami kebakaran hutan dan semak.
Photo: Curah hujan untuk sebulan menerpa Kota Melbourne hanya dalam sehari (5/3/2020), menyebabkan banjir di sejumlah lokasi. (ABC News)
Pihak berwenang telah menetapkan peringatan cuaca buruk untuk wilayah pegunungan, setelah terjadi angin kencang dengan kecepatan 100 km/jam.
SES juga memperingatkan agar warga berhati-hati dengan potensi akan banyaknya pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang.
Michael menjelaskan, kondisi saat ini merupakan akibat dari badai tropis Esther yang bergerak ke arah tenggara Australia.
Pekan lalu, badai tersebut menerjang Australia Utara, bergerak ke Australia Selatan dan bagian barat Queensland, dan kini melintasi Victoria.
"Badai ini membawa risiko petir serta curah hujan tinggi dan angin kencang di wilayah ketinggian," jelas Michael.
Simak berita-berita menarik lainnya dari ABC Indonesia.
Hari Kamis (5/02), kota Melbourne dan sejumlah wilayah di negara bagian Victoria, Australia, dilanda banjir hari akibat tingginya curah hujan yang dibawa oleh badai tropis Esther dalam 24 jam terakhir
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ratusan Rumah di OKU Selatan Sumsel Dilanda Banjir
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Gerak Cepat, BRI Peduli Salurkan Bantuan Tanggap Bencana Banjir di Sumatra Barat