Banjir Jakarta Telan Korban Jiwa, PDIP Minta Anies Baswedan Setop Berkilah dan Mulai Bekerja

Banjir Jakarta Telan Korban Jiwa, PDIP Minta Anies Baswedan Setop Berkilah dan Mulai Bekerja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi wilayah RW 04, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (9/2). Foto: Instagram/Anies Baswedan

jpnn.com, JAKARTA - PDIP meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bekerja dengan serius dalam membenahi sistem mitigasi bencana di ibu kota. Kerugian besar yang dialami warga ibu kota akibat banjir beberapa hari terakhir adalah bukti dari buruknya sistem peringatan dini Pemprov DKI.  

Banjir tersebut bukan cuma menyebabkan rakyat kehilangan harta benda. Seorang pria di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan sampai meninggal dunia akibat terjebak di dalam rumahnya saat banjir menerjang.

"Ini mencerminkan masih lemahnya sistem mitigasi bencana banjir Pemprov DKI Jakarta," kata Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Widjaja, Sabtu (20/2).

Untuk itu, PDIP menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membenahi sistem peringatan dini dan tidak menyalahkan pihak lain.

"Kami sudah mengingatkan kepada Pemprov DKI untuk lebih fokus lagi menjalankan dan meneruskan program-program penanganan banjir," kata dia. 

Banjir yang mengepung Jakarta hari ini menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi. Setidaknya ada 1.380 jiwa dari 379 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi di sejumlah posko yang telah disiapkan Pemprov DKI.

Dia pun sangat menyayangkan hal ini, terlebih ribuan orang itu kini harus tinggal di lokasi pengungsian saat pandemi Covid-19 belum juga berakhir.

"Seharusnya banjir kali ini dapat dihindari atau diantisipasi, kami sangat mengkhawatirkan korban banjir yang manula, anak-anak, dan balita," kata dia.

PDIP DKI Jakarta meminta Anies Baswedan membenahi persoalan serius terkait banjir yang menggenangi ibu kota

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News