Banjir Sintang & Jokowi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Banjir Sintang & Jokowi
Presiden Jokowi mengenakan helm RSV Helmet saat melakukan uji coba di Sirkuit Mandalika. Foto: Agus Suparto for jpnn

Bersamaan dengan musim hujan sekarang ada tambahan musim lagi yaitu musim kawin dan musim banjir.

Musim banjir pun masih ada variannya lagi, selain banjir di Sintang ada juga banjir politik dalam bentuk banjir deklarasi.

Meskipun pilpres masih tiga tahun lagi, tetapi para sukarelawan sudah tidak sabar lagi ramai-ramai melakukan deklarasi calon presiden beramai-ramai.

Di media sosial setiap hari disuguhi banjir komentar mengenai apa saja. Banjir Sintang yang sudah berlangsung lebih dari tiga minggu dan menenggelamkan puluhan ribu rumah, menjadi makin ramai karena banjir komentar oleh para politisi.

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon dalam cuitannya menyindir Presiden Jokowi yang lebih memilih menjajal Sirkuit Mandalika di NTB ketimbang mengunjungi koban banjir di Sintang, Kalimantan Barat.

Fadli secara sarkastik memberi ucapan selamat kepada Jokowi yang menjajal sirkuit dengan mengendarai sepeda motor balap. Namun, kemudian Fadli menohok dengan pertanyaan kapan mengunjungi Sintang.

Banjir di Indonesia bukan sekadar fenomena bencana alam, tetapi sudah menjadi fenomena politik. Setiap kali ada banjir, para aktor politik akan sibuk saling serang. Dalam kasus banjir Sintang pun demikian. Cuitan Fadli mendapat respons ramai dari banyak kalangan.

Ali Mochtar Ngabalin bereaksi balik dengan meminta Fadli lebih banyak membaca regulasi supaya paham mengenai penanganan banjir.

Banjir Sintang juga menjadi sorotan internasional, yang memerlukan perhatian dan komitmen langsung dari Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News