Banjir Surut, Leptospirosis Ancam Warga Solo

Banjir Surut, Leptospirosis Ancam Warga Solo
Banjir Surut, Leptospirosis Ancam Warga Solo
Ning sapaan akrabnya menambahkan, penderita Leptospirosis yang lebih lanjut mendapat penyakit parah termasuk penyakit Weil yakni kegagalan ginjal, sakit kuning dan perdarahan masuk ke kulit dan selaput lendir. Pembengkakan selaput otak atau meningitis dan perdarahan di paru-paru pun dapat terjadi. Kebanyakan penderita yang sakit parah memerlukan rawat inap. "Leptospirosis yang parah malah ada kalanya merenggut nyawa," terangnya.

Untuk mencegah agar tidak terserang penyakit leptospirosis, pihaknya meminta masyarakat untuk menghindari genangan air banjir yang mungkin dicemari dengan air seni binatang. Jika sudah terlanjur terkena air campuran seni binatang tersebut, hendaklah segera mencuci dengan air yang bersih dan sabun.

Selain penyakit leptospirosis mengancam warga yang terkena musibah bencana banjir, juga ada beberapa penyakit yang membahayakan. Penyakit pascabanjir ini di antaranya diare, infeksi saluran pernafasan akut (Ispa) serta demam berdarah. "Pascabanjir kan biasanya lembab, jadi masyarakat sangat riskan dengan penyakit tersebut," kata Ning.

Ketika ditanya pesedian obat-obatan bagi masyarakat yang terkena banjir, mantan kepala puskesmas Gajahan itu tersenyum simpul. Logistik obat-obatan yang disediakan oleh DKK untuk masyarakat yang terkena banjir sudah didistribusikan ke puskesmas-pukesmas. Jadi, masyarakat tinggal menunjukkan kartu PKMS jika ingin berobat.(rdo/nan)

SOLO - Ancaman banjir di sembilan kelurahan di Solo kemarin (10/11) sudah mulai surut, tapi bahaya belum berlalu. Beragam penyakit mulai mengancam


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News