Banjir Tak Pengaruhi Produksi Beras

Banjir Tak Pengaruhi Produksi Beras
KEBUT PANEN- Para petani di Desa Simbatan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. mulai sibuk memanen padinya yang terendam banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Foto diambil pada bulan Pebruari (26/2). (Foto: M. Nurcholish/Radar Bojonegoro)
JAKARTA - Banjir di sejumlah daerah ternyata tak menurunkan produksi beras nasional. Departemen Pertanian mencatat banjir di sejumlah daerah hanya menyebabkan puso di lahan seluas 60 ribu hektare. "Banjir awal tahun ini masih sesuai dengan siklus lima tahunan. Luas lahan yang puso akibat banjir juga sangat kecil dibandingkan masa tanam Oktober-November seluas 6,928 juta hektare," ujar Menteri Pertanian Anton Apriantono di Kantor Wakil Presiden Kamis (5/3).

    

Menurut Anton, produksi beras pada awal musim tanam Januari-Maret ini mencapai 27,95 juta ton gabah kering giling di atas lahan seluas 5,72 juta hektare. Produksi beras diharapkan meningkat pada puncak panen musim penghujan Maret hingga Mei mendatang. Karena itu, pemerintah optimistis target produksi beras 38 juta ton tahun ini akan tercapai.

    

Dirut Bulog Mustafa Abubakar mengatakan, pembelian beras yang dilakukan Bulog hingga 5 Maret mencapai 220 ribu ton atau 5,5 persen dari target pengadaan beras 3,8 juta ton. "Ini baru panen kecil, belum puncak pada Mei. Jadi semua masih on schedule," terangnya. Berdasar pantauan Bulog, harga gabah kering panen saat ini Rp 2.800 per kilogram atau lebih tinggi dibanding harga pembelian pemerintah Rp 2.400 per kilogram.

    

Sedangkan harga gabah kering panen senilai Rp 3.200 atau lebih tinggi dibanding harga pembelian pemerintah Rp 3.000 per kilogram. Harga pasar beras di Pasar Induk Beras Cipinang kemarin Rp 4.950 atau di atas harga pembelian pemerintah yang ditetapkan Rp 4.600 per kilogram. "Harga pasar masih 13-18 persen di atas harga pembelian pemerintah. Tahun ini, kemungkinan harga pasar masih di atas HPP, sehingga daya beli petani meningkat," katanya.

    

JAKARTA - Banjir di sejumlah daerah ternyata tak menurunkan produksi beras nasional. Departemen Pertanian mencatat banjir di sejumlah daerah hanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News