Bank Besar Harus Pecah Kebuntuan
Senin, 16 Februari 2009 – 10:39 WIB

Bank Besar Harus Pecah Kebuntuan
JAKARTA- Chief Economist Bank BNI Tony Prasetiantono mengatakan meski tidak otomatis menurunkan sukubunga bank, penurunan LPS rate dan BI akan memberi semacam tekanan bagi bank untuk menurunkan sukubunganya. Tony berbendapat, saat ini terjadi salingtunggu di antara bank-bank untuk menurunkan bunga. Ekonom Bank BRI Joko Retnadi mengatakan penurunan suku bunga, baik deposito maupun kredit, harus dilakukan bersamaan oleh bank-bank besar. "Kalau hanya satu bank saja, dia akan mati sendiri," ujar Joko. Saat ini, lanjut dia, memang ada kendala persepsi risiko industri yang masih tinggi, sehingga bank belum dapat menurunkan bunga kredit dengan cepat.
Seharusnya, bank-bank besar yang masuk "top 5" sebagai pemimpin pasar yang mesti mengambil inisiatif. "Jika mereka menurunkan bunga, akan diikuti oleh yang lain. Hal ini berlaku tidak saja dalam upaya menurunkan sukubunga simpanan, namun juga sukubunga kredit," kata Tony kemarin.
Baca Juga:
Sehingga saat ini yang dibutuhkan adalah memecah kebuntuan di antara bank. Jika bank-bank pemimpin pasar berinisatif, Tony optimistis suku bunga kredit bisa turun lebih cepat. "Saya harap 'top 5' bank dapat berinisiatif. Saya perkirakan sebelum pertengahan tahun, sukubunga kredit sudah bisa turun ke level 12-13 persen.
Baca Juga:
JAKARTA- Chief Economist Bank BNI Tony Prasetiantono mengatakan meski tidak otomatis menurunkan sukubunga bank, penurunan LPS rate dan BI akan
BERITA TERKAIT
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda
- RM Pagi Sore Ekspansi ke Surabaya, Fokus Kembangkan Cabang Sendiri
- Perluas Layanan, KAI Logistik hadirkan 43 Service Point Baru
- Marga Trans Nusantara Terus Tingkatkan Kualitas Jalan Tol Kunciran–Serpong
- Pelindo Terminal Petikemas Targetkan Perpindahan ke Makassar New Port Tuntas 2027