Bank Kalbar Dirampok
Diancam Pistol, Karyawan dan Satpam Disekap
Kamis, 17 Desember 2009 – 10:19 WIB
Pada saat bersamaan, seorang perampok menghampiri teller dan meminta menyerahkan uang. Deasy berupaya mencegahnya, dikatakannya tidak ada lagi uang di teller. Rampok tidak percaya, dan memaksa Deasy menyerahkannya. “Saya ketakutan, kepala ditodong dengan pistol. Ada sekitar Rp 200 juta uang di teller diambilnya,” ungkapnya gemetar.
Baca Juga:
Deasy kemudian digiring ke ruangan pimpinan, diikat bersama M Safari, Wirda dan Budi. Staf perkreditan, Fahmi yang tidak berada jauh dari ruang M Safari pun mendapat perlakuan sama. Namun dia tidak disekap di ruang tersebut. Bersama dua lainnya, Nurmalifah dan Herlina dia diikat di ruang akuntan.
Herlina yang tengah salat di ruang akuntan terkejut saat dua rampok membawa Fahmi ke ruangan tersebut. Pun Nurmalifah, dia tidak dapat berkata apa-apa saat rampok menodong pistol.
“Melihatnya mau berdiri, tapi tidak jadi lihat pistolnya. Ibu Nurmalifah sempat bilang, kami jangan disakiti. Rampoknya bilang tidak akan mengapa-apakannya. Cuma mereka sopan, ada yang bilang, maaf ya bu kami ikat. Berulang kali kata itu yang keluar,” ujarnya.
Tidak lama berselang, beberapa orang terdiri dari cleaning service, pembersih ATM dan seorang nasabah dipaksa masuk ke ruangan M Safari. Semuanya disekap dengan tangan kaki terikat menggunakan tali sepatu berwarna hitam serta mata dan mulut diplester.
PONTIANAK- Setelah lama tak terdengar, kawanan perampok berpistol kembali beraksi di Kalimantan. Kali ini, Bank Kalbar Cabang Pembantu Dahlia di
BERITA TERKAIT
- Begini Kronologi Kecelakaan Ambulans dan Truk Gandeng di Tol Batang-Semarang
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan