Bank Masih Waspadai Industri Pengolahan dan Perdagangan
”Kalau nanti tidak tercapai, kami lakukan koreksi. Perbankan bersangkutan juga harus menyiapkan argumentasi rasional,’’ paparnya.
Sukamto juga menekankan upaya mendorong pertumbuhan kredit produktif tersebut diikuti dengan menekan penyaluran kredit konsumtif.
Tingginya NPL perbankan, lanjut dia, dipengaruhi faktor eksternal.
Namun, ekspansi dengan diikuti naiknya NPL menjadi persoalan tersendiri.
Karena itu, perbankan harus melakukan perbaikan. Misalnya, melakukan restrukturisasi.
Langkah lain adalah hapus buku meski dampaknya pada posisi laba rugi.
’’Karena itu, harus hati-hati kalau bentuknya cadangan bisa mengurangi porsi laba. Nah, kalau porsi laba berkurang, kapitalisasi modal jadi rendah karena dimakan untuk nomboki potensi kredit macet,’’ jelasnya.
Selama ini sektor dengan NPL tinggi, antara lain, perdagangan dan industri pengolahan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jatim Sukamto mengatakan, kinerja pembiayaan menjadi dasar penilaian pertumbuhan kinerja perbankan.
- Tingkatkan Literasi Digital Keuangan, Bank Jago Lakukan Berbagai Inovasi dan Kolaborasi
- Rasio Kredit Berisiko LB Bank Turun di Bawah 35 Persen, Ini Penyebabnya
- Smart Finance Maksimalkan Kolaborasi dengan CBI
- CLIK Siap Dukung Lembaga Keuangan Menghadirkan Fasilitas Pinjaman Terjangkau
- Hadapi Berbagai Tantangan, Bank DKI Utamakan Transformasi Perbankan
- Waspada Investasi Bodong, Kerugian Masyarakat Mencapai Rp 139,67 Triliun