Bantah Anggaran Kurikulum Dibintangi DPR

Mendikbud Pastikan Kurikulum Baru Jalan Terus

Bantah Anggaran Kurikulum Dibintangi DPR
Bantah Anggaran Kurikulum Dibintangi DPR
Dia lantas mengatakan, salah satu pos anggaran kurikulum baru yang masih alot dibahas bersama Komisi X DPR adalah untuk pengadaan buku. Khusus untuk urusan buku ini, Kemendikbud menyodorkan anggaran Rp 170,6 miliar. Diantaranya untuk penyediaan buku siswa SD-SMA sebesar Rp 84,1 miliar, siswa SMK senilai Rp 66,7 miliar, serta untuk buku pegangan guru dan silabus kurikulum baru masing-masing Rp 4,4 miliar.

"Mereka meminta penjelasan rinci buku-buku seperti apa saja yang akan digandakan," katanya. Sistem penggandaan buku ini memang tergolong baru. Sebab pada kurikulum yang berlaku sekarang, pihak sekolah atau pemerintah daerah diberi wewenang menggandakan buku.

Mantan rektor ITS itu mengatakan, dalam kurikulum yang baru nanti sistem perbukuan mengalami perbaikan cukup signifikan. Yakni pemerintah pusat mengambil alih pengadaan buku induk (buku babon) untuk pegangan pendidik dan peserta didik.

Sistem sentralisasi pengadaan buku pada kurikulum baru ini bukan berarti Kemendikbud mengincar proyek. Sebaliknya, menurut Nuh sistem ini bisa meringankan beban orang tua karena buku babon ini digratiskan. Selain itu juga bisa mencegak konten-konten menyimpang dalam sejumlah buku pegangan siswa yang merebak akhir-akhir ini.

JAKARTA - Menjelang penutupan masa uji publik kurikulum baru pada 23 Desember nanti, komentar penolakan semakin riuh. Paling santer adalah rencana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News