Bantu Petani Tidak Rugi, Kementan Bentuk Tim Sergab

Bantu Petani Tidak Rugi, Kementan Bentuk Tim Sergab
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, GARUT - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menggelar panen raya padi di hamparan lahan seluas 764 hektare dari total 2.400 hektare di Desa Mancagahar, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, Selasa (6/2).

Kegiatan tersebut digelar menyusul jatuhnya harga gabah di tingkat petani.

"Di sini tadi kami diskusi dengan petani turun Rp700 per kilogram," ujar Menteri Amran di sela acara.

Mesteri Amran mengatakan, tren tersebut turut terjadi di sejumlah sentra produksi, seperti Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Bahkan, di Sukabumi harga gabah mencapai Rp3.800 per kilogram.

Amran menambahkan, informasi tersebut diterima sejak Senin (5/2) pagi. Beberapa jam kemudian, jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat dan membentuk Tim Serap Gabah (Sergab).

Tak sekadar itu, Amran juga langsung bersinergi dengan sejumlah instansi terkait yaitu Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), TNI, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

"Semua pihak kami ajak bersinergi untuk menyerap beras petani. Kita tidak boleh biarkan petani merugi, karena mereka adalah ujung tombak produksi," tegas Amran yang didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf, Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Yosua Pandit Sembiring, Bupati Garut Rudy Gunawan, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jabar dan Pemkab Garut.

Tim Sergab ditargetkan menyerap 2,2 juta ton beras petani atau setara 4,4 juta ton gabah. Temponya hingga Juni 2018. "Ini sudah menjadi keputusan," katanya.

Agar petani tak merugi karena harga gabah menurun, Kementan membentuk tim Serap Gabah (Sergab).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News