Banyak Perempuan Asia Jadi PSK di Australia demi Visa Menetap
Ada pula mereka yang terperangkap karena diberi tahu pekerja seks akan membuka jalan untuk menjadi penduduk tetap Australia, seperti yang ditemukan oleh para peneliti.
Tapi laporan tersebut menekankan bahwa "semua perempuan memberikan indikasi bahwa mereka telah membuat keputusan pribadi untuk bekerja di industri seks."
Seperti apa 'Lia' hidup dengan HIV?
'Ia ingin saya bekerja 24 jam'
Sebagian besar pekerja seks yang disurvei mengatakan mereka bekerja antara tiga sampai lima hari seminggu, tetapi juga "siap dipanggil" di waktu tersebut.
BaptistCare HopeStreet menyebutnya sebagai tinggal di tempat kerja, jika bekerja lebih delapan jam atau semaleman.
Kepada The Drum Jade mengatakan jika ia tinggal di rumah bordil dan "manajer tak senang saat saya keluar, ia ingin saya kerja 24 jam".
"Manajer menyuruh saya lakukan ini, saya kemudian melakukan apa yang mereka mau."
Sejumlah perempuan Asia di Sydney harus bekerja secara diam-diam karena takut akan anggapan soal pekerja seks yang buruk,
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat
- Polda NTT Periksa 6 WNA Asal Tiongkok
- Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
- Sarung Tangan Buatan Perusahaan Asal Yogyakarta Ini Sukses Merambah Pasar Australia
- Pembunuhan di Kampar Gempar, Korbannya PSK MiChat, Pengakuan Pelaku Bikin Geleng Kepala