Banyak Peternak Kecil Babak Belur, LaNyalla Minta ini ke Pemerintah

"Peraturan Mendag dan Mentan tidak mampu melindungi peternak kecil ketika terjadi ketimpangan harga di tengah pasar karena harga bergerak dinamis mengikuti biaya produksi," ucapnya.
Pemerintah, kata LaNyalla, harus mempertimbangkan struktur biaya produksi dan distribusi, termasuk keuntungan masing-masing pelaku usaha.
“Jelas tidak adil saat peternak besar dan kecil memasarkan di pasar yang sama sementara biaya pokok yang dikeluarkan keduanya berbeda."
"Para peternak kecil pasti terus-menerus merugi karena biaya operasional yang tinggi, sementara korporasi
mampu menekan biaya produksi dan lebih untung," katanya.
LaNyalla juga meminta persoalan para peternak kecil yang mengalami kesulitan pakan akibat pandemi COVID-19 untuk diselesaikan dengan baik.
"Peternak kecil kesulitan mendapatkan pakan karena ada dugaan selain harganya yang tinggi, juga sudah dikuasai pabrik-pabrik pakan. Pemerintah harus memastikan tidak terjadi monopoli juga dalam hal ini," pungkas LaNyalla.(**/jpnn)
LaNyalla menyoroti permasalahan banyaknya peternak kecil yang babak belur, dia minta hal ini ke pemerintah
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Anggota DPD RI Lia Istifhama: Penting Menganalisa Sikap Pemuda Terhadap Keberlangsungan Bangsa
- Sultan Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade Remaja 2030
- Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Senator Filep: Percepat Revisi UU SJSN & Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952
- Laporan Reses, DPD RI Beberkan Isu Prioritas dan Krusial di Daerah
- Bertemu Wali Kota Kupang, Senator Abraham Paul Liyanto Jajaki Konsep Sister City
- Senator Lia Istifhama Apresiasi Respons Cepat KJRI Jeddah Dalam Menangani Jemaah Haji Indonesia