Bapepam Perluas Gerak Efek Syariah
Senin, 16 Januari 2012 – 10:16 WIB
JAKARTA - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menambah skema penerbitan efek syariah. Langkah itu dinilai positif banyak kalangan terutama pelaku pasar. Selain itu, keputusan tersebut dipercaya bakal memicu permintaan investor terhadap efek berbasis Islam itu. ”Inisiatif yang menguntungkan dan perlu mendapat dukungan,” tukas Tumpal Sihombing, pengamat obligasi, di Jakarta. Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Bapepam-LK, Etty Retno Wulandari menyebut tengah memproses skema penerbitan efek syariah di pasar modal dari empat skema menjadi enam. Kini prose situ tengah berlangsung dan diharap tuntas pada semester pertama 2012. ”Semoga cepat rampung,” ucap Retno.
Selain berbuah positif, langkah wasit pasar modal itu bakal memperbanyak opsi lading investasi. Pilihan investor yang selama ini terbatas dengan kebijakan tersebut akan lebih dinamis. Ketersediaan investasi di efek syariah, baik bersifat ekuitas maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) menawarkan banyak pilihan. "Karena banyaknya opsi itu dipastikan akan memantik minat investor untuk menanamkan modalnya di sector efek beraroma syariah,” imbuhnya.
Baca Juga:
Di samping itu, likuiditas pasar akan meningkat sebagai efek turunannya. Maklum, obligasi berbau syariah masih belum familiar alias peredarannya tidak seberapa. Nah, dengan regulasi baru yang dimunculkan wasit pasar modal itu, likuiditas pasar dan obligasi berbasis syariah akan terus mengalami apresiasi. "Ini menjadi lading subur bagi perkembangan market domestik ke depan khususnya market dengan orientasi syariah di Indonesia," tukasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menambah skema penerbitan efek syariah. Langkah itu dinilai positif banyak
BERITA TERKAIT
- Wujudkan Konsep Rumah Minimalis dengan Kartu Kredit BRI
- Kisah Bocil 'Ep Ep' Asal Pasuruan, Dhani Bangun Bisnis di Usia Belasan
- April 2024, Bandara Soekarno-Hatta Jadi Tersibuk di Kawasan Asia Tenggara
- Pemerintah Diminta Perkuat Pengaturan terkait Impor Barang
- Jokowi 'Rayu' Apple Membangun Pabrik di Indonesia
- MRT Jakarta Teken Kerja Sama dengan Sojitz Corporation, Nilai Kontrak 4,2 Triliun