Bappenas : Pengeloaan Energi Nasional Buruk
Kamis, 16 Oktober 2008 – 14:35 WIB

Bappenas : Pengeloaan Energi Nasional Buruk
JAKARTA - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Paskah Suzetta menilai besarnya subsidi BBM dan Listrik dalam RAPBN-P tahun 2008 sebesar Rp 186,8 Triliun merupakan indikator buruknya pengelolaan energi nasional. Selanjutnya, Kepala Bappenas ini juga mengatakan, besaran subsidi BBM dan Listrik ini akan mengurangi pangsa anggaran untuk penyediaan barang dan jasa publik. Indikator lainnya, menurut Paskah, adalah krisis listrik yang tengah dihadapi terutama pada sistem listrik Jawa-Madura-Bali (JAMALI) yang menjadi pusat industri nasional. Defisit supply listrik sering terjadi pada beban puncak (peak load) dengan reserve margin sebesar 27%. Serta seringnya terjadi pemadaman bergilir diluar sistem JAMALI baik di Sumatera, Kalimantan, maupun Indonesia Bagian Timur.
Demikian disampaikannya ketika membuka Seminar Pengembangan Energi Nasional, Sebagai Upaya Peningkatan Jaminan Pasokan Energi di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Kamis, (16/10).
Baca Juga:
"Besarnya subsidi BBM dan Listrik ini saja sudah menunjukan ada yang salah dengan pengelolaan energi nasional," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Paskah Suzetta menilai besarnya subsidi BBM dan Listrik dalam RAPBN-P tahun 2008 sebesar
BERITA TERKAIT
- Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan, KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025
- Ketum HIPPI Jaksel Apresiasi Langkah Berani BI Perluas Ekspansi QRIS Lintas Negara
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Kembali Merosot Tajam
- Harga Emas Antam Hari Ini 3 Mei Turun, Jadi Sebegini Per Gram