Bareskrim Gembleng Personel Khusus Tindak Pidana Pemilu
jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri mengadakan pelatihan khusus bagi penyelidik dan penyidiknya yang akan menangani kasus pidana pemilu. Untuk pelatihan khusus itu, Bareskrim menggandeng Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Kepala Bareskrim Polri Irjen Arief Sulistyanto menyatakan, pelatihan itu bertujuan meningkatkan kemampuan penyidik kepolisian untuk menangani beragam jenis tindak pidana pemilu. Menurutnya, penyidik Polri dilatih untuk bisa memaksimalkan waktu 14 hari dalam proses penyidikan pidana pemilu hingga penanganan terhadap tersangka yang tidak hadir atau in absentia saat pemeriksaan.
Arief mengatakan, potensi tindak pidana pada pemilu mendatang akan berbeda dibanding sebelumnya. “Seiring dengan dinamika perkembangan IT (informasi teknologi, red), kampanye bukan hanya dengan cara konvensional, banyak juga dilakukan di media sosial,” kata dia, Senin (27/8).
Oleh karena itu, kata dia, penyidik Polri harus membuka wawasan agar dapat mengetahui perbuatan yang bisa digolongkan pidana pemilu. “Tentunya akan didukung penuh oleh dukungan teknis dari Direktorat Siber Bareskrim Polri,” tambah dia.
Arief menuturkan, pelatihan ini itu juga melibatkan unsur Bawaslu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Kejaksaan Agung. “Hasil pelatihan ini akan diteruskan ke polda hingga ke polres,” tandas dia.(cuy/jpnn)
Bareskrim Polri mengadakan pelatihan khusus bagi penyelidik dan penyidiknya yang akan menangani kasus pidana pemilu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pj Gubernur NTB Mangkir Pemeriksaan Bawaslu Terkait Acara Golkar
- Terpidana Kasus Coblos 2 Kali Dijebloskan ke Lapas
- Bawaslu Segera Seleksi Panwascam Untuk Pilkada 2024
- Diduga Buat Laporan Kampanye Fiktif, NasDem Lingga Terancam Diskualifikasi
- Soal Kabar Pj Gubernur NTB Hadir di Acara Golkar, Bawaslu Melakukan Ini, Nah!
- Bea Cukai dan Bareskrim Polri Berkolaborasi Gagalkan Peredaran Narkotika di 2 Daerah Ini