Basa-basi Tangani Banjir

Basa-basi Tangani Banjir
Basa-basi Tangani Banjir
Foke menjelaskan, sekitar 1 hektar tanah milik Dinas Pertamanan DKI akan dibuat waduk. ”Tetapi kita masih butuh 1,6 hektar lagi. Untuk itu saya butuh pengertian dari warga dan dukungan dari warga. Karena itu untuk kepentingan warga juga di sini. Pada umumnya memang terjadi penyempitan-penyempitan,” katanya.

Diketahui, ratusan rumah warga di lima RT Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, terendam banjir setinggi 2 meter, Senin (31/10) dini hari kemarin. Banjir sudah dirasakan warga sejak tujuh bulan lalu. Bahkan tidak ada hujan sekalipun, kawasan tersebut kerap terendam air.

Senin (31/10) malam, warga di lima RT 7, 8, 9, 10 dan 11 RW 3 Kelurahan Pondok Labu harus diungsikan. Banjir awalnya disebabkan karena penyempitan sungai yang semula 6 meter menjadi 2 meter.

Warga mengeluhkan pembangunan tanggul di belakang markas marinir yang dianggap sebagai biang banjir. Selama ini, luapan sungai terbagi ke kawasan marinir dan perumahan warga. Sejak dibangun tanggul, praktis semua luapan air sungai lari ke perumahan warga. Alhasil, banjirpun semakin parah. ”Kira-kira 7 bulan lalu, mereka membuat gorong-gorong tanpa kompromi dengan warga dan menutup sungai. Kami minta pada menteri dan gubernur untuk membongkarnya,” ujar Rafael Tokan, 70, warga setempat. 

Senin (31/10), kendaraan berat dikerahkan anggota marinir Cilandak untuk mengeruk tanah dan membongkar satu persatu batu-batu conblock yang sebelumnya dibangun di atas gorong-gorong.

JAKARTA-  Banjir akan terus menjadi ancaman bagi warga Jakarta. Pasalnya, belum ada langkah konkret dari pemerintah  pusat dalam menangani

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News