Basarah: GM FKPPI Harus Mampu Melahirkan Calon Pemimpin Bangsa

Basarah: GM FKPPI Harus Mampu Melahirkan Calon Pemimpin Bangsa
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah bersama Kasal Laksamana Siwi Sukma Adji saat membuka Munas X GMFKPPI di Bogor, Selasa (10 /12/2019). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, BOGOR - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah memberikan ceramah kebangsaan dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-X, Generasi Muda FKPPI di Bogor, Jawa Barat, Selasa, 10 Desember 2019

Basarah dalam ceramahnya berharap kepada Generasi Muda FKPPI mampu melakukan strategi organisasi dan kaderisasi untuk melahirkan calon pemimpin bangsa.

"Semboyan Generasi Muda FKPPI adalah kuat, solid dan militan. Apalagi landasan juang Generasi Muda FKPPI adalah spirit Sumpah Pemuda 1928, Semangat Juang 1945, Demangat Sapta Marga dan Semangat Tri Brata. Karena itulah wajib hukumnya bagi organisasi Generasi Muda FKPPI mencetak calon pemimpin bangsa yang bisa berada di mana-mana termasuk di semua kekuatan partai politik," kata Basarah yang disambut gemuruh tepuk tangan peserta Munas yang hadir.

Ketua DPP PDI Perjuangan menguraikan lebih lanjut bahwa GM FKPPI merupakan kawah candradimuka yang siap mencetak dan melahirkan calon calon pemimpin di masa depan yang memiliki komitmen kuat menjaga Pancasila sebagai dasar negara dan UUD NRI tahun 1945. Komitmen kuat tersebut termaktub jelas dalam pembukaan AD/ART GM FKPPI. Demikian, politik GM FKPPI adalah politik negara dan bukan politik partisan.

GM FKPPI juga telah menyadari peran pentingnya sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki kewajiban melanjutkan cita cita proklamasi 17 Agustus 1945 yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Menurutnya, kukuhnya Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan syarat mutlak bagi tetap utuh dan berdirinya bangsa Indonesia. Para pendiri bangsa telah mewariskan seperangkat  prinsip bernegara yaitu, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Seperangkat aturan bernegara ini telah final dan menjadi konsensus bersama sejak Indonesia berdiri di tahun 1945.

Dalam kondisi apapun,kata dia,  aturan bernegara terrsebut harus dijaga, tidak boleh digadaikan, apalagi dijual hanya untuk kepentingan orang per orang," jelas Dewan Penasihat (Wanhat) GM FKPPI Provinsi Jawa Timur tersebut.

Pada bagian lain, Basarah juga menyinggung situasi terkini yang tengah dihadapi bangsa Indonesia, yaitu era disrupsi. Secara sederhana era disrupsi dapat diartikan dengan era baru, yaitu ditemukannya berbagai inovasi yang menggantikan seluruh sistem dan tatanan nilai yang sedang berlaku.

Basarah juga menyinggung situasi terkini yang tengah dihadapi bangsa Indonesia, yaitu era disrupsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News