Basarah: Usai Pelarangan FPI, Saatnya Pemerintah Lebih Mengayomi Ormas Keagamaan Moderat
Dia menegaskan, ormas keagamaan itulah yang berhasil memadukan visi kebangsaan dengan ajaran agama.
Menurutnya, ormas keagamaan tersebut menegaskan bahwa antara ajaran agama dan spirit kebangsaan compatible satu sama lain.
"Keduanya berada dalam satu tarikan napas. Ormas keagamaan seperti itulah yang menjadi aset bagi bangsa dan negara," tegas penulis buku "Bung Karno, Islam dan Pancasila" itu.
Menurut Basarah, agar ruh perjuangan yang pernah ditunjukkan ormas-ormas keagamaan itu terus menyala dan terjaga, peran dan perhatian pemerintah jelas sangat dibutuhkan.
Ketua DPP PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa harus hadir dalam membina, memberdayakan, serta mengawasi rekam jejak dan kegiatan organisasi massa.
Menurutnya, alat kelengkapan pemerintah sudah lengkap. Di Kementerian Dalam Negeri, misalnya, ada Direktorat Jenderal Kesbangpol.
Di ranah negara, katanya, program moderasi beragama telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.
"Yang pada intinya mengoptimalkan peran FKUB untuk membumikan moderasi beragama dalam masyarakat yang majemuk," pungkasnya. (*/jpnn)
Menurut Basarah, tujuan didirikannya ormas-ormas keagamaan sangat jelas, yakni hendak merawat ketakwaan semua elemen bangsa ini kepada Tuhan Yang Mahaesa.
Redaktur & Reporter : Boy
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- Hidayat Nur Wahid Soroti Dissenting Opinion 3 Hakim MK, Begini Catatannya
- Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol Lain di Luar Koalisi Indonesia Maju
- Bamsoet dan Jakpro Siapkan Pengembangan KEK Otomotif Pulomas Jakarta
- Terima Daulat Budaya Nusantara, Bamsoet Dukung Touring Kebudayaan Borobudur to Berlin