Batik Air Rute Palu-Jakarta Sempat Batal Lepas Landas, Ini Penyebabnya

Ketika posisi pesawat sudah sempurna, seluruh tamu diarahkan dan dikembalikan ke ruang tunggu terminal keberangkatan.
Pesawat wajib menjalani pengecekan lebih lanjut sehingga membutuhkan waktu pengerjaan signifikan kurang lebih 180 menit.
“Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan kendala teknis dan pesawat dinyatakan laik terbang,” katanya.
Batik Air penerbangan ID-6561 mengudara dengan menggunakan pesawat yang sama, membawa enam awak serta 98 tamu.
Pesawat lepas landas dari Bandara Mutiara Sis Al-Jufri pada pukul 10.10 WITA. Pesawat sudah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 11.50 WIB.
“Batik Air menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tamu yang terganggu perjalanannya atas ketidaknyamanan yang timbul dari penerbangan ID-6561,” kata Danang.
Menurutnya, Batik Air telah menyampaikan informasi sesuai perkembangan terkini dan memberikan kompensasi keterlambatan keberangkatan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Pilihan layanan juga diberikan kepada tamu atau sesuai permintaan tamu penerbangan ID-6561, antara lain perubahan jadwal keberangkatan (reschedule), pengembalian dana dari tiket (refund).
“Batik Air meminimalisasi dampak yang timbul agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu,” ungkapnya.
Danang mengatakan Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
Pilot Batik Air ID-6561 rute Palu-Jakarta memutuskan membatalkan lepas landas dari Bandara Mutiara Sis-Aljufri, Sulteng, Sabtu (20/3) pagi.
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta