Battery Seksual

Oleh: Dahlan Iskan

Battery Seksual
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Lalu saling bercanda: bagaimana kalau di sana nanti terlihat ada pembeli lingerie yang lagi mencoba-coba.

Bagian selanjutnya tidak ada detail cerita. Saya sudah jelajah media di Amerika juga tidak ada yang menceritakan bagian terpotong ini.

Tiba-tiba ceritanya sampai pada mereka ke arah pakaian wanita. Lalu ke ruang coba. Dua-duanya masuk. Pintu ditutup. Di situlah Carroll mengaku Trump langsung menciumnyi. Tidak hanya itu, juga yang lainnya.

Carroll menganggap itu sudah pemerkosaan. Bukan lagi sekadar pelecehan. Carroll langsung bergegas meninggalkan kamar coba itu.

Pulang ke kantor, Carroll menceritakan itu ke dua orang redaktur lainnya. Tetapi tidak ada langkah hukum apa pun.

Dua orang redaktur itulah yang dihadirkan sebagai saksi. Bahwa kisah di ruang coba itu bukan rekaan belakangan.

Belum ada kamera di ruang coba kala itu. Pun di pintu masuk toko. Kesaksian manusia menjadi bukti utama.

Dua orang saksi penjaga toko berfungsi sebagai saksi bahwa gambaran posisi pintu, bagian lingerie, bagian baju wanita dan ruang coba yang diceritakan Carroll sama dengan keadaan waktu itu.

Mantan Presiden Amerika Donald Trump memang divonis bersalah di pengadilan New York. Barusan. Tetapi kali ini untuk perkara perdata. Bukan pidana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News