Bawa Bahan Peledak, MR Ditangkap Polres Tabalong, Terancam Hukuman Berat

Bawa Bahan Peledak, MR Ditangkap Polres Tabalong, Terancam Hukuman Berat
Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian (kiri) memperlihatkan barang bukti bahan peledak yang disita dari tersangka MR warga Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur di Tabalong, Minggu (31/12/2023). ANTARA/Herlina Lasmianti

jpnn.com - TANJUNG - Seorang pria yang membawa bahan peledak 'amonium nitrat' dan satu gulung kabel ditangkap Kepolisian Resor Tabalong, Kalimantan Selatan. Warga Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, berinisial MR (30) itu ditangkap dalam sebuah razia.

Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian mengatakan petugas menangkap tersangka MR saat operasi razia di depan kantor Polsek Tanjung Kelurahan Jangkung.

"Saat penangkapan tersangka MR membawa lima botol air mineral kemasan satu liter berisi 'amonium nitrat' dan satu gulung kabel," kata Anib saat dikonfirmasi di Tabalong, Senin (1/1).

Berdasarkan pengakuan, tersangka mendapatkan amonium nitrat dari perusahaan bahan peledak di Kalimantan Tengah, PT Austin Powder.

Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui MR bekerja sebagai sopir di perusahaan tersebut dan membawa campuran bahan peledak tanpa izin manajemen perusahaan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tabalong Iptu Galih Putra Wiratama mengatakan amonium nitrat tersebut diduga digunakan untuk pembuatan bahan peledak guna mendukung kegiatan tambang ilegal.

"Tersangka mengaku amonium nitrat yang dibawa untuk keperluan pertanian, namun, kami menduga terkait kegiatan tambang ilegal," tutur Galih.

Selanjutnya, tersangka MR disangkakan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya 20 tahun. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Seorang pria yang membawa bahan peledak 'amonium nitrat' dan satu gulung kabel ditangkap Kepolisian Resor Tabalong.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News