Bawaslu Sudah Terima Laporan Dugaan Politik Uang, Siap-siap Saja

Bawaslu Sudah Terima Laporan Dugaan Politik Uang, Siap-siap Saja
Komisioner Bawaslu Cianjur Hadi Dzikri Nur. Foto: Ahmad Fikri/Antara

jpnn.com, CIANJUR - Bawaslu Cianjur mendapatkan sejumlah laporan terkait dugaan politik uang atau serangan fajar serta adanya home industri yang tidak meliburkan karyawanny saat pemungutan suara pada Pilkada 2020.

Komisioner Bidang Pengawasan Bawaslu Cianjur Hadi Dzikri Nur mengatakan, dugaan adanya serangan fajar menjelang pemungutan suara diterima Panwascam di beberapa daerah.

Namun, kata dia, pihaknya masih menunggu laporan resmi dan tindak lanjut atas dugaan politik uang tersebut.

"Langsung ditindaklanjuti Panwascam di daerahnya masing-masing. Kami belum menerima laporan resmi, mungkin petugas masih menelusuri dan mengumpulkan bukti dan keterangan dari warga. Sehingga kami belum bisa menyebutkan dari paslon mana politik uang tersebut," katanya saat dihubungi di Cianjur, Jumat.

Tidak hanya politik uang, pihaknya juga mendapat laporan adanya home industri di Kecamatan Pacet yang tidak meliburkan pegawainya pada hari H pencoblosan, sehingga puluhan orang pegawai di home industri tersebut, tidak dapat menyalurkan aspirasinya.

"Panwascam masih melakukan klarifikasi terhadap pemilik home industri tersebut. Kami masih mendalami apa alasan pemilik sehingga menghalangi pegawainya untuk menyalurkan aspirasinya," kata Hadi.

Pihaknya ungkap dia, tidak akan segan untuk menindak pihak manapun yang melakukan pelanggaran pemilu dan menghalangi pemilih mendapatkan hak suaranya. Bahkan selama tahapan kampanye hingga hari H, pihaknya telah mengajukan tiga kasus pilkada yang sudah diputus di pengadilan.

"Kami pastikan setiap laporan akan ditindaklanjuti hingga tuntas, apalagi soal politik uang tentunya akan ditindaklanjuti. Termasuk laporan home industri yang tidak meliburkan pegawainya," kata Hadi. (antara/jpnn)

Selain politik uang pada Pilkada 2020, Bawaslu juga menerima laporan home industri yang tidak meliburkan karyawannya saat pemungutan suara.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News