Bayi Korban Perdanganan Manusia Itu Menderita Anemia

Bayi Korban Perdanganan Manusia Itu Menderita Anemia
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

Disinggung soal biaya perawatan empat bayi itu, Edison mengaku pihak RSUD dr Pirngadi Medan merawat secara sukarela, baik dari dokter atau perawat. 

RSUD dr Pirngadi Medan hanya memberikan perawatan kesehatan saja kepada bayi. Sementara untuk ketersediaan asupan gizi atau kebutuhan lainnya seperti susu, bedak, minyak angin dan keperluan lainnya, tidak ada anggaran khusus.

“Memang saat ini beberapa petugas RS masih memberikan bantuan tersebut, tapi kita sangat mengharapkan adanya bantuan dermawan untuk membantu bayi. Kita akan menerima bantuan yang diberikan dengan besar hati, " kata Edison.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, Armansyah Lubis yang sempat melihat bayi itu di RSUD dr Pirngadi Medan, mengakui jika terhadap pembiayaan empat bayi itu, juga bukan merupakan tanggung jawab mereka. Terkait kasus itu, pihaknya hanya memberi rekomendasi saja.

"Anggaran perobatan dan biaya lain tidak sama kita, kalau sudah diserahkan ke kita, akan dibawa dan kita titipkan di Pantai Asuhan. Kalau anggaran, biasa di Dinas Kesehatan tapi memang harus ada rekomendasi kita juga, " ungkapnya singkat. 

Sebelumnya, sindikat penjualan bayi berhasil dibongkar Polres Pelabuhan Belawan, Selasa (6/12). Ayen (35), warga Komplek Bumi Marelan, Kecamatan Medan Marelan, dan Lina br Manurung (40), warga Jalan Brigjen Katamso, ditangkap petugas bersama empat orang bayi.(ain/ila/ray/jpnn)

MEDAN – Salah satu dari empat bayi korban perdagangan manusia menjalani perawatan serius di ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News