Bayi Lahir Usus di Luar Badan
Selasa, 01 September 2009 – 07:36 WIB

Bayi Lahir Usus di Luar Badan
PEKANBARU – Kabar menyedihkan ini datang dari Pekanbaru, Riau. Seorang bayi perempuan lahir dalam kondisi mengenaskan. Putri pertama pasangan Arisman (25) dengan Popi (19) warga Jalan Garud Tangkerang, Pekanbaru ini lahir dengan usus berada di luar perut. Berat badan bayi juga tidak normal, yakni 1800 gram, sementara bayi normal lahir dengan berat badan antara 2500 hingga 4000 gram.
Hingga pagi ini, bayi yang lahir pada Rabu (25/8) itu masih dirawat di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru. Usus bayi dibungkus plastik bening dan digantungkan pada rak tempat bayi itu dirawat di ruang Prinatologi RSUD Arifin Achmad.
Baca Juga:
Arisman bercerita, sebenarnya pada saat kehamilan kondisi istrinya biasa-biasa saja. Begitu pun, perkembangan janin juga normal. Sudah beberapa kali dilihat dengan Ultrasonografi (USG), namun tidak pernah terlihat ada masalah pada bayinya. Tapi, dia kaget tatkala bayinya ternyata lahir sebelum waktunya. “Dokter bilang dia akan lahir kira-kira saat lebaran nanti atau setelah lebaran namun baru saja masuk Ramadan dia sudah lahir. Saya juga berharap bahwa dia bisa hidup dengan kondisi yang sehat,” harap Arisman.
Dr Tubagus Odih SpBA yang menangani pasien bayi ini saat dihubungi Riau Pos mengatakan bahwa hasil diagnosis bayi tersebut secara medis adalah Gastrsshisic, yang artinya tidak terbentuknya dinding perut karena kegagalan penempatan pembuluh darah. Kasus ini adalah kasus langka karena hanya terjadi 1 dari 50.000 sampai 100.000 kelahiran.
PEKANBARU – Kabar menyedihkan ini datang dari Pekanbaru, Riau. Seorang bayi perempuan lahir dalam kondisi mengenaskan. Putri pertama pasangan
BERITA TERKAIT
- Gema Waisak Pindapata Nasional 2025 Sukses Digelar, Menag Hingga Pramono Turut Hadir
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting