Bayi Leopard Ditemukan Mati

Bayi Leopard Ditemukan Mati
Dokter hewan BBKSDA Riau melakukan nekropsi terhadap bangkai bayi leopard yang mati di Kebun Binatang Kasang Kulim pada akhir Januari 2020. Foto: ANTARA/HO-BBKSDA Riau

jpnn.com, PEKANBARU - Bayi leopard atau macan tutul yang dititipkan Polda Riau di Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar, ditemukan mati. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyesalkan kejadian itu.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan, Riau memang kekurangan tempat penitipan satwa maupun klinik hewan yang punya standar bagus.

"Kami punya mitra lembaga konservasi yang sah di Provinsi Riau ini hanya satu, dengan fasilitas yang seadanya. Tak punya rescue center dan klinik hewan yang istimewa di sini," kata Suharyono kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa (4/2).

Terkait matinya leopard yang merupakan barang bukti kasus penyelundupan satwa, Suharyono mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi dalam penitipan satwa. Hingga kini masih ada empat anak singa dan puluhan kura-kura Indian Star yang masih dititipkan Polda Riau di Kebun Binatang Kasing Kulim.

Pengawasan terhadap lembaga konservasi memang menjadi tugas dari BBKSDA Riau. Karena itu, Suharyono mengatakan akan membantu apabila diperlukan pemindahan ke luar dari Kasang Kulim.

"Apabila ada lembaga konservasi yang representatif di luar Riau, kami siap bantu koordinasikan bila ada pemindahan," katanya.

Bayi Leopard yang mati tersebut sebelumnya diselamatkan Ditreskrimsus Polda Riau dari tangan sindikat perdagangan satwa dilindungi, di Pekanbaru pada 14 Desember 2019. Selain, leopard, polisi juga menyelamatkan empat ekor bayi singa Afrika berusia 4-6 bulan dan 58 kura-kura Indian Star.

Polisi juga sudah menangkap dua orang pelaku yang diduga terlibat perdagangan satwa tersebut.

Bayi leopard atau macan tutul yang dititipkan Polda Riau di Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar, merupakan barang bukti kasus perdagangan satwa dilindungi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News