BCA Optimistis Salurkan KPR Hingga Rp 4 Triliun

BCA Optimistis Salurkan KPR Hingga Rp 4 Triliun
Ilustrasi. Foto: JPNN

Alasannya, konsumen sulit menemukan pengembang yang menyediakan unit yang sudah selesai dibangun (ready stock).

Karena itu, konsumen yang menginginkan rumah baru namun harus menunggu penyelesaian pembangunan rumah oleh pengembang sulit mendapatkan kredit dari bank.

Akibatnya, konsumen lebih memilih mengajukan kredit kepemilikan rumah untuk membeli rumah secondary.

’’Sekarang pengajuan kredit primary mulai meningkat,’’ ucap Eko.

Rumah tapak (landed house) masih mendominasi pembiayaan KPR.

Persentasenya mencapai 90 persen, sedangkan sisanya merupakan hunian vertikal.

Minimnya pembiayaan kredit kepemilikan apartemen (KPA) disebabkan suplai apartemen masih lebih sedikit daripada rumah tapak.

’’Kalau suplai meningkat, bukan tidak mungkin pengajuan KPA naik,’’ kata Eko.

SURABAYA – Bank Indonesia sudah menghapus larangan pembelian rumah inden. Kebijakan makroprudensial itu ternyata berhasil meningkatkan pengajuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News