Bea Cukai dan Polri Gagalkan 2 Penyelundupan dari Malaysia

Bea Cukai dan Polri Gagalkan 2 Penyelundupan dari Malaysia
Bea Cukai dan Polda Kalimantan Utara gagalkan selundupan sabu-sabu di Nunukan dari Malaysia. Foto: Humas Bea Cukai.

jpnn.com, NUNUKAN - Wilayah Nunukan merupakan daerah dengan kerawanan tinggi pemasukan penyelundupan narkoba seperti sabu-sabu.

Apalagi wilayah Nunukan berbatasan langsung dengan daerah Tawau, Malaysia.

Karena itu sinergi semua instansi untuk melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang terlarang dan membahayakan, berkomitmen untuk membantu Indonesia terbebas dari jeratan narkotika.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah pembentukkan task force atau gugus tugas, terutama antara unsur Bea Cukai, kepolisian, dan aparat penegak hukum lainnya untuk memerangi peredaran gelap narkotika.

Sinergi tersebut kembali membuahkan hasil, ketika operasi gabungan yang digelar sejak awal Juli 2018 berujung pada digagalkannya dua penyelundupan narkotika jenis sabu jaringan internasional pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 27-28 Juli 2018 di Pelabuhan Tunontaka, Nunukan.

Kapolda Kalimantan Utara, Brigjen Indrajit menjelaskan pengungkapan dua penyelundupan sabu tersebut merupakan pengembangan kasus narkotika yang dilakukan oleh Bea Cukai dan Polres Nunukan pada awal Juli 2018.

Petugas Bea Cukai Nunuka dan Polres Nunukan bersama Polda Kalimantan Utara terus melakukan pengawasan penumpang yang melalui pelabuhan Tunontaka.

"Pada hari Jumat 27 Juli 2018 sekitar pukul 15.00 WITA petugas mencurigai sebuah tas koper yang dibawa seorang penumpang kapal Mid East dari Tawau, Malaysia. Berdasarkan pemeriksaan petugas gabungan serta dibantu oleh unit K-9 Sabhara Polres Nunukan ditangkap seorang tersangka laki-laki berinisal JUM (21) yang berasal dari daerah Sulawesi Barat dengan barang bukti berupa 100 gram sabu,” ungkapnya.

Sinergi Operasi perbatasan Bea Cukai dan Polri berhasil gagalkan dua penyelundupan sabu-sabu di Nunukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News