Bea Cukai, Karantina, dan Pemkab Sumbawa Bersinergi Asistensi Ekspor Jagung ke Filipina

Bea Cukai, Karantina, dan Pemkab Sumbawa Bersinergi Asistensi Ekspor Jagung ke Filipina
Bea Cukai Sumbawa dalam mengasistensi dan merealisasikan ekspor seberat 6.600 metrik ton jagung produksi petani Sumbawa ke Cebu, Filipina. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, SUMBAWA - Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan usaha Bea Cukai dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai trade facilitator, yakni memberikan fasilitas perdagangan melalui berbagai upaya strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kelancaran arus barang dan perdagangan.

Hal tersebut diwujudkan dengan peran serta Bea Cukai Sumbawa dalam mengasistensi dan merealisasikan ekspor seberat 6.600 metrik ton jagung produksi petani Sumbawa ke Cebu, Filipina.

Memperhatikan imbauan pemerintah pusat untuk melakukan social and physical distancing, acara pelepasan ekspor jagung yang dilaksanakan di Dermaga Ekspor Pelabuhan Badas, Sumbawa Besar, pada Jumat (15/05) dilakukan melalui video conference.

Secara simbolis, kapal pengangkut muatan ekspor jagung, MV. Thang Long, akan dilepas langsung oleh Bupati Sumbawa Besar, didampingi jajaran Bea Cukai, dan Karantina Pertanian Sumbawa. Sementara, sambutan Kepala Badan Karantina Pertanian, dan Kepala Kanwil Bea Cukai Bali, NTB, dan NTT dilakukan melalui video conference dari Jakarta dan Denpasar.

Dalam sambutannya, Bupati Sumbawa Besar, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Wakil Bupati, Mahmud Abdullah, menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak, atas keberhasilan ekspor jagung asli Sumbawa oleh PT Seger Agro Nusantara.

Menurut Mahmud, keberhasilan ini merupakan hasil sinergi yang luar biasa dari berbagai pihak, untuk terus mengembangkan potensi ekonomi daerah Sumbawa, terutama di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti ini. Pemda Sumbawa terus berusaha meningkatkan produksi jagung melalui penetapan Harga Pokok Pembelian Pemerintah, agar harga jagung stabil.

“Proses karantina pertanian dan pemetaan komoditas ekspor selalu dikawal oleh Karantina Pertanian. Begitu pula dengan clearance kepabeanan, sehingga komoditas jagung ini bisa diekspor langsung dari Sumbawa, terus diasistensi dalam program KLINIK EKSPOR oleh Bea Cukai Sumbawa,” ujar Mahmud.

Di kesempatan yang sama, Kepala Barantan yang dalam kesempatan ini diwakili oleh A.M. Adnan, Plt. Sekretaris Barantan menjelaskan bahwa selain terkenal sebagai lumbung jagung, Kabupaten Sumbawa sebenarnya juga memiliki empat komoditas ekspor pertanian unggulan lain, yaitu sarang burung walet, akar jarak merah, daun sisal, dan daun bungkus yang bernilai ekonomis cukup tinggi di pasaran internasional.

Bea Cukai Sumbawa mengasistensi dan merealisasikan ekspor seberat 6.600 metrik ton jagung produksi petani Sumbawa ke Cebu, Filipina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News