Bea Cukai-Karantina Pakai Cara Ini untuk Kelancaran Arus Barang

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai dan Karantina melaksanakan pemeriksaan barang impor bersama dengan menerapkan sistem single submission quarantine and customs (SSmQC).
Hal itu dilakukan untuk mendukung kelancaran arus barang pada penataan ekosistem logistik nasional.
Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman Hermansjah mengatakan Single Submission dan Joint Inspection Karantina bersama Bea Cukai merupakan program inisiatif untuk merubah proses bisnis dengan mengurangi duplikasi yang selama ini masih terjadi.
“Tujuan utama kita yaitu memenuhi kebutuhan pelaku usaha yang mereka butuhkan atau layanan sederhana dan terintegrasi antar pemerintah,” ujar Firman.
Menurut dia, dengan menerapkan sistem tersebut yang didukung dengan kolaborasi dari instansi Karantina (balai karantina, BKIPM) dan Bea Cukai.
Cargo owner hanya perlu melakukan satu kali submit data terkait pemeriksaan barang melalui sistem Indonesia national single window (INSW), kemudian petugas Karantina dan Bea Cukai akan melakukan pemeriksaan barang secara bersama-sama.
Dengan begitu sistem memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha dalam menyampaikan pemenuhan kewajiban kepada otoritas karantina dan kepabeanan.
Sebab, pelaku usaha hanya akan berhadapan dengan satu antar muka pemerintah, yaitu INSW.
Bea Cukai dan Karantina melaksanakan pemeriksaan barang impor dengan menerapkan sistem submission quarantine and customs
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara
- Bea Cukai Gagalkan Distribusi Rokok Ilegal Senilai Hampir Rp 2 Miliar, Ini Kronologinya
- Lewat Operasi Gurita, Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran 1,3 Juta Batang Rokok Ilegal
- Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Ekstasi di Bandara SSK II Pekanbaru, Ini Kronologinya
- Musnahkan Barang Hasil Penindakan Periode 2024-2025, Bea Cukai Juanda Tegaskan Ini
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo