Bea Cukai Membantu Pelaku UMKM Mengekspor Produk di Pasar Global

Bea Cukai Membantu Pelaku UMKM Mengekspor Produk di Pasar Global
Bea Cukai memberikan asistensi ekspor produk kepada pelaku UMKM di tiga daerah. Ilustrasi foto: Humas Bea Cukai

“Yaitu, minuman mengandung etil alkohol, hasil tembakau, kendaraan bermotor, produk minyak bumi dan campuran biodiesel. Selain komoditas tersebut, tidak dikenai bea masuk, tetapi tetap dikenakan good and services tax (GST) 7 persen,” jelasnya.

Di Semarang, mengatasi masalah yang mungkin terjadi di lapangan, Bea Cukai Tanjung Emas menggelar audiensi proses bisnis logistik ekspor kepada PT Damco (25/7). 

Melalui kegiatan ini, Bea Cukai Tanjung Emas terus berupaya memberikan pelayanan maksimal demi kelancaran arus logistik barang sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Di Yogyakarta, Bea Cukai berhasil mengantar PT Out of Asia (OOA) mengekspor 4.268 buah toilet brush dan lotion dispenser ke Belgia, Senin (15/8). Nilai ekspornya berkisar USD 30.104,1 atau sekitar Rp 450 juta.

Hatta menjelaskan PT OOA merupakan salah satu pengusaha penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor untuk industri kecil dan menengah (KITE IKM). 

“Melalui fasilitas KITE IKM dari Bea Cukai, PT OOA dapat menghemat ratusan juta rupiah dalam penyediaan bahan baku produknya. Dampak dari lancarnya proses produksi, PT OOA saat ini mempekerjakan sekitar 198 pegawai dan para perajin dari berbagai daerah,’’ ucapnya.

Bea Cukai Kediri kembali mengunjungi pelaku UMKM di Kabupaten Nganjuk, yaitu UMKM batik tulis dan ecoprint Swarnabhumi (Griya Batik Sri Rahayu) CV Adikarya di Bulu Putren, Sukomoro, Kabupaten Nganjuk (11/8).

Bea Cukai Kediri memberikan beberapa masukan terkait fasilitas yang dapat dimanfaatkan Griya Batik Sri Rahayu, terutama regulasi kegiatan yang sifatnya ekspor dan impor. 

Bea Cukai memberikan asistensi kepada pelaku UMKM agar bisa mengekspor produk di pasar global 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News