Bea Cukai Terus Genjot Ekspor dan Penyerapan Tenaga Kerja Lewat Fasilitas Kepabeanan

Untuk meningkatkan kredibilitas pengukuran, Bea Cukai juga menggandeng akademisi dari Pusat Kajian Manajemen Logistik dan Rantai Pasokan (MLRP) Universitas Gadjah Mada.
Tujuannya untuk meningkatkan objektivitas, kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, serta independensi dari hasil pengukuran yang dilakukan.
Pengukuran dampak ekonomi TPB dan KITE tahun 2023 dilakukan terhadap kinerja perusahaan penerima fasilitas kepabeanan di tahun 2022.
Survei terhadap 1.434 perusahaan KB dan 399 perusahaan KITE & KITE IKM menunjukkan hasil yang cukup positif di tahun 2022.
Sebanyak 53,14 persen perusahaan KB dan 53,38 persen perusahaan KITE melaporkan kondisi yang stabil.
Selain itu, sebanyak 33,75 persen perusahaan KB dan 35,84 persen perusahaan KITE melaporkan kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun 2021.
Pada 2022, fasilitas KB dan KITE berhasil menyerap 2.109.685 tenaga kerja yang merupakan 1,91 persen dari total tenaga kerja nasional atau 11 persen dari tenaga kerja di industri manufaktur nasional.
Nilai ekspor dari perusahaan KB dan KITE juga mencapai Rp1.904,62 triliun, meningkat 4,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Komitmen dukung pertumbuhan ekonomi nasional dibuktikan Bea Cukai melalui pemberian berbagai fasilitas kepabeanan
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana 29.460 Karton Sarden Kaleng Banyuwangi ke Afrika & UEA
- Program Keberlanjutan SIG Menyerap 20 Ribu Tenaga Kerja
- Synology Rilis Perangkat Penyimpanan Data Berperforma Tinggi, Cocok untuk Pelaku Usaha
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat