Beasiswa Bidikmisi, Awal Kuliah Mendapat Rp 3 Juta

Beasiswa Bidikmisi, Awal Kuliah Mendapat Rp 3 Juta
Uang Rupiah. Foto: dokumen JPNN.Com

Sementara itu, dana bidikmisi yang diterima setiap mahasiswa sekitar Rp 3 juta di awal masuk kuliah. Rinciannya Rp 2,4 juta digunakan untuk membayar SPP, sedangkan sisanya Rp 600 ribu diberikan kepada mahasiswa.

Selebihnya, setiap mahasiswa dijatah Rp 600 ribu per bulan. Namun pencairannya setiap satu semester.

”Sebenarnya dana bidikmisi itu bisa jadi kurang buat mahasiswa. Dulu sempat ditambah dari program internal, namun kini tidak bisa lagi,” jelas dia.

Kusnadi menyatakan, per mahasiswa bidikmisi sempat menerima tambahan Rp 400 ribu, lalu diberhentikan pemberiannya karena audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). ”Diminta kembali ke aturan. Jadi per mahasiswa kini terima Rp 600 ribu,” singkat Kusnadi.

Namun, jika UB berhasil menjadi PTN-Berbadan Hukum (BH), apakah bisa menambah biaya tambahan untuk mahasiswa tidak mampu? Mengingat, jika UB menjadi PTN-BH artinya UB bebas mengelola keuangannya sendiri.

”Kami belajar dari seluruh PTN-BH. Mereka tidak berani menambah biaya bidikmisi. Tetap sesuai aturan negara karena rektor tetap harus melampirkan pertanggungjawaban finansial,” tambahnya.

Sementara itu, di Universitas Negeri Malang (UM) juga mendapat jatah kuota bidikmisi. Ini disampaikan Rektor UM Prof Dr H Ah Rofi’uddin MPd. ”Ya kami mendapat jatah juga, meski belum final, dipastikan naik 50 persen,” kata Rofi’uddin.

Tahun 2018 lalu, kuota bidikmisi UM juga menurun. UM hanya mendapat jatah 780 kuota bidikmisi. Sementara, tahun ini meningkat menjadi sekitar 1.300. Kuota tahun lalu yang sebesar 780 sudah dialokasikan kepada 239 mahasiswa yang mendaftar ke UM melalui jalur SNM PTN.

Kuota penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) lewat jalur beasiswa bidikmisi bakal bertambah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News